Suara.com - Kantor DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Banyumas, Jawa Tengah, digeruduk sejumlah organisasi massa Islam, Selasa (26/6/2018).
Ormas yang disebut menggeruduk kantor PDIP Banyumas itu ialah Banser Nahdlatul Ulama, FPI, dan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, kantor DPD PDIP Banyumas didatangi massa karena sejumlah kadernya mengganggu kegiatan NU berupa pembagian bisyarih (salam tempel) pada Senin (25/6). Sejumlah kiai NU lantas dipermasalahkan ke Panitia Pengawas Pemilu dan kepolisian setempat.
Bisyaroh atau pemberian berkat kepada warga dianggap sejumlah kader PDIP merupakan bentuk politik uang menjelang Pilkada Jawa Tengah, yang digelar pada Rabu (27/6) besok.
Padahal, kegiatan itu sudah tradisi turun temurun NU ketika warga nahdliyin menyelenggarakan tahlilan atau pengajian.
Banser, yang mana merupakan sayap kepemudaan NU, tidak terima atas perlakuan tersebut. Mereka kemudian mendatangi kantor PDIP Banyumas bersama sejumlah anggota ormas lainnya, termasuk FPI dan Kokam Muhammadiyah.
Namun, Ketua Pemuda Muhammadiyah Banyumas Nur Fauzi menyatakan, Kokam tidak terlibat dalam aksi tersebut.
"Tidak benar terkait berita Kokam Muhammadiyah Banyumas terlibat demonstrasi ke Kantor PDIP Banyumas," kata Fauzi, Selasa malam.
Menurut Fauzi, suasana ketenangan pilkada perlu dijaga. Jangan sampai terjadi friksi antar warga dan antar organisasi kemasyarakatan di Banyumas.
Baca Juga: Kucing Achilles Ramal Lionel Messi dan Argentina Pulang Malam Ini
"Kokam Muhammadiyah Banyumas berkomitmen berperan membantu aparat keamanan dan yang terkait untuk tetap menjaga stabilitas dan kondisifitas pilkada,: tandasnya. [Adam Iyasa]
Tag
Berita Terkait
-
FPI Sebut Pj Gubernur Jabar Biang Kerok Kasus Porno Habib Rizieq
-
Polisi Periksa 3 Saksi Dugaan Pengeroyokan Oleh Anggota DPR
-
Tina Toon Eks Artis Cilik Jadi Bakal Caleg PDIP di Pemilu 2019
-
PDIP Tanggapi Kritikan Prabowo: Itu Sirop Lama Dalam Kemasan Baru
-
2 Wisatawan Hilang Misterius Saat Mandi di Curug Nangga Banyumas
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK