Suara.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Konferensi internasional mengenai pertanian dan keamanan pangan ini berlangsung selama tiga hari, mulai hari ini tanggal 28 – 30 Juni 2018.
ASAFF 2018 mengusung tema “Transforming Challenges into Opprotunities: Agricultural Innovation and Food Security”. Ada lima program kegiatan utama, yaitu Konferensi Pangan Asia, Pameran Pertanian Asia, Forum Bisnis, Food Festival, dan Anugerah Penghargaan Inovasi Pertanian.
Dalam keterangannya, Ketua Umum HKTI Moeldoko mengatakan bahwa perhelatan ini untuk membangun kekuatan pangan dan pertanian di negara-negara Asia.
“Melalui ASAFF ini kita harapkan bersama bahwa kita akan menuju pada kondisi Asia yang semakin baik,” kata Moeldoko.
Kepala Staf Presiden ini mengemukakan, pertanian Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Oleh karena itu, ajang ASAFF 2018 yang diikuti beberapa negara Asia bisa menjadi etalase bagi produk produk khas dan unggulan nusantara.
“Misalnya kita memiliki keunggulan rempah-rempah dan buah tropis yang hanya dimiliki beberapa negara Asia Tenggara. Maka dari itu produk unggulan itu diperkenalkan ke dunia,” ujar dia.
Selain itu, lanjut dia, Indonesia juga punya jenis makanan yang banyak. “Ini harus dieksploitasi untuk peningkatan ekonomi,” kata dia.
Dia menambahkan, acara ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan HKTI sebagai mitra pemerintah terhadap target pencapaian swasembada pangan Kementerian Pertanian RI pada 2018. Setelah itu pemerintah juga bercita-cita dapat menjadi pemasok bahan pangan utama di dunia pada 2045 mendatang.
“Target itu dapat terwujud dengan mempertimbangkan besarnya sumberdaya yang ada termasuk besarnya keanekaragaman hayati dan ekosistem pertanian. Kemudian luasnya potensi lahan subur untuk pertanian, melimpahnya tenaga kerja, tersedianya inovasi dan teknologi, serta besarnya potensi pasar dalam negeri dan internasional,” tutur dia.
Tag
Berita Terkait
-
Moeldoko Lembur Pantau Arus Mudik dan Kapal Tenggelam
-
Tips Kepala Staf Presiden Agar Tak Terjebak Macet saat Arus Balik
-
Seven Summits, Moeldoko: Jangan Main-main Sama Orang Indonesia
-
Yudi Latif Mundur, Ini Syarat Moeldoko untuk Kepala BPIP Baru
-
Moeldoko Curiga Polemik Gaji Megawati untuk Melemahkan BPIP
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini