Suara.com - Polda Metro Jaya memastikan, maraknya aksi jambret di jalanan Jakarta tak bakal mengganggu pelaksanaan Asian Games 2018, yang rencananya digelar sejak 18 Agustus.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, jambret merupakan kejahatan jalanan yang biasa terjadi di masyarakat.
"Itu (kasus penjambretan) sebenarnya kejahatan jalanan, biasa kok,” kata Argo, rabu (4/7/2018).
Meski demikian, Polda Metro Jaya telah membentuk tim gabungan yang ditugaskan menggelar razia secara rutin selama satu bulan.
Tim gabungan ini akan menidak tegas para bandit jalanan seperti jambret, begal dan pencurian kendaraan bermotor (ranmor).
"Operasi ini berlaku selama sebulan ya. Sampai 4 Agustus (2018). Kami akan evaluasi setiap harinya apa yang dilakukan oleh polres-polres itu," katanya.
Argo juga menyampaikan, tim gabungan yang dibentuk juga sedang ditugaskan untuk memburu penjambret yang telah menewaskan seorang penumpang ojek daring bernama Warsilah (37).
"Untuk yang berkaitan dengan jambret di Cempaka Putih. Itu masih dalam lidik, tim sudah dibentuk untuk menangkap, dari polda dan polres. Itu bagian daripada operasi yang kita lakukan yang mulai tadi malam," katanya.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis pun telah memerintahkan, tim gabungan yang melaksanakan Operasi Mandiri Kewilayahan agar menembak di tempat pelaku kriminal jika berusaha melakukan perlawanan.
Baca Juga: Titi Mongso, Merawat Koran dan Majalah Tempo Dulu di Era Digital
"Iya betul ya (perintah Kapolda tembak di tempat pelaku kriminal). Kami berantas preman dan begal curat dan curas, yang nanti akan membahayakan langkah petugas atau masyarakat,” tandasnya.
Belakangan, kasus penjambretan memang sedang marak terjadi di Jakarta. Belum lama, Warsilah menjadi korban aksi penjembretan saat berboncengan dengan sopir ojek online di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (1/7/2018). Aksi penjambretan itu juga mengakibatkan korban meninggal dunia.
Sebelum itu, Direktur Jenderal Bina Kontruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin menjadi sasaran aksi penjambretan saat sedang bersepeda di Kota Tua, Minggu (24/6). Bahkan, korban mengalami patah tulang di bagian bahu akibat ulah jambret.
Tak berapa lama, polisi akhirnya meringkus AA dan FY yang menjadi pelaku penjambretan terhadap Syarief.
Melalui pengembangan kasus ini, terungkap kedua pelaku merupakan anggota geng Tenda Oranye yang dikenal sebagai sindikat besar spesialis aksi penjambretan di Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang