Suara.com - Ketua Gerakan Selamatkan Indonesia Ratna Sarumpaet mengakui kecewa karena pemerintah menghentikan evakuasi 164 orang korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Danau Toba, Sumatera Utara.
“Kami menganggap penghentian itu aneh, tidak transparan, dan kurang bertanggung jawab,” ungkap Ratna di Ratna Sarumpaet Crisis Center, Jalan Kampung Melayu Kecil V, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018).
Ratna menilai aneh, karena Basarnas yang sudah menemukan titik koordinat bangkai kapal dan mayat, justru menghentikan evakuasi.
Apalagi, kata Ratna, setelah Basarnas menemukan titik koordinat bangkai kapal tersebut, keluarga korban mendapat harapan agar semua korban bisa dievakuasi.
Ia menegaskan, optimisme keluarga korban itu lenyap setelah Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengumumkan penghentian evakuasi.
“Alasan teknis seperti tekanan air di kedalaman sekitar 500 meter yang disebut-sebut sangat mustahil, tidak sepenuhnya dapat diterima atau masih bisa diperdebatkan,” jelasnya.
Menurutnya, penghentian evakuasi itu akan membuat Indonesia bercitra buruk di mata masyarakat maupun dunia internasional.
Ratna juga menyesalkan aksi pengusiran dirinya oleh sejumlah orang, ketika melakukan protes atas penghentian evakuasi itu di Danau Toba.
Bahkan, kata Ratna, pemerintah menggunakan tokoh-tokoh agama dan dukun untuk mengusirnya secara dramatis.
Baca Juga: Foto 7 Karung Uang Rp 30 Miliar yang Ikut Tenggelam di Selayar
“Karenanya, kami terus terang menduga ada motif lain dalam penghentian evakuasi itu. Tragedi itu bukan karena bencana alam, tapi potret kegagalan negara,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Marak Kecelakaan, Kapolri Perintahkan Polair Awasi Kapal Laut
-
Fadli Zon Usul Minta Bantuan Asing untuk Evakuasi KM Sinar Bangun
-
Fadli Zon Sebut Ratna Sarumpaet Pemberani Cekcok dengan Luhut
-
Ratna Sarumpaet Mengaku Diusir Dukun Perempuan saat di Danau Toba
-
Kesal, Ratna Sarumpaet 'Diusir' Keluarga Korban KM Sinar Bangun
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan