Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi mengingatkan sekaligus meminta agar kepala daerah di Indonesia tidak korupsi, jika tidak ingin kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini dikatakan Jokowi setelah mendapat laporan dari Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Mardani H. Maming yang menyebut banyak kepala daerah ditangkap KPK.
"Ya saya sampaikan hati-hati, jangan main-main dengan yang namanya korupsi, suap, gratifikasi, hati-hati. Jangan bersentuhan dengan hal yang tadi saya sampaikan," kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara pembukaan Rakernas ke-XI Apkasi di Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Tangerang, Banten, Jumat (6/7/2018).
Menurut Jokowi, kepala daerah yang menjalankan tugas dengan baik, sesuai dengan sumpah jabatan tidak perlu takut terhadap OTT.
"Kalau ndak bersentuhan nggak perlu yang namanya takut, nggak perlu yang namanya khawatir," kata Jokowi.
Seperti diketahui, pada Selasa (3/7/2018), KPK melakukan OTT di Provinsi Aceh. Pada operasi itu, KPK mengamankan 10 orang, dua di antaranya kepala daerah serta sejumlah pihak swasta.
"Hati hati. Karena setiap bulan, setiap minggu pasti ada. Saya juga sangat sedih lho, jangan dipikir saya senang," ujar Presiden.
"Tengah malem tahu-tahu dapat berita. Pagi-pagi dapat berita (kepala daerah ditangkap KPK)," Jokowi menambahkan.
Baca Juga: Audy Dikatai Gendut, Pembelaan Iko Uwais Bikin Kagum
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional