Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau ambil pusing menanggapi adanya politisasi di acara Halal Bihalal yang diadakan Majelis Nasional KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiwa Islam) di Balai Kota, Jakarta, Kamis (12/7/2018) malam. Menurutnya acara tersebut murni acara halal bi halal.
Halal bi halal KAHMI tersebut sebelumnya dikabarkan akan mendekalarasikan Anies menjadi calon presiden 2019 mendatang. Pasalnya beredar poster acara KAHMI yang akan mendeklarasikan Anies menjadi capres.
"Nggak penting. Makanya acaranya jalan terus, biasa memang acaranya Halal Bihalal," ujar Anies usai Halal Bihalal, di Balai Kota, Jakarta, Kamis (12/7/2018) malam.
Karena itu mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta masyarakat lebih selektif dan kritis menghadapi hoaks.
"Justru kita harus selalu siap menghadapi segala macam hoax dan anggap enteng saja. Nggak perlu dijadikan sebagai problem," kata dia.
Ketika ditanya jika nanti KAHMI mendeklarasikan dirinya menjadi capres 2019, Anies mengatakan mustahil. Anies menegaskan, KAHMI tak memiliki tradisi mengusung capres atau cawapres.
"Nggak mungkin (Deklarasi Capres). KAHMI nggak punya tradisi begitu," ucap Anies.
Sementara itu Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Siti Zuhro menegaskan acara tersebut merupakan murni Halal Bihalal, bukan mendeklarasikan Anies.
"Tidak ada deklarasi atau apa pun. Itu saja. (Balai Kota) Ini milik publik, milik masyarakat, jadi boleh siapa pun sama. Balai kota juga bagian dari masyarakat," kata Siti.
Baca Juga: Anies Maju Pilpres, Akbar Tanjung: Selesaikan Dulu Jadi Gubernur
Lebih lanjut, Peneliti LIPI itu menambahkan KAHMI bukanlah partai politik, melainkan organisasi paguyuban alumni HMI
"Politik praktis KAHMI adalah politik moral. Karena memang KAHMI adalah organisasi paguyuban alumni, jadi bukan parpol dan tidak bisa digunakan sebagai mesin politik. Itu sangat jelas," tandasnya
Sebelumnya, beredar undangan deklarasi dari KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) yang memberikan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi calon presiden 2019 mendatang. Anies menilai isu itu sebagai isu kejam.
Undangan deklarasi tersebut tertulis nama Presidium Majelis Nasional Siti Zuhro dan Sekretaris Jenderal Manimbang Kahariady. Dalam undangan tersebut, acara deklarasi akan dilakukan di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis 12 Juli 2018 pukul 19.00 WIB - 22.00 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Panduan Lengkap Daftar Antrian Pangan Bersubsidi Pasar Jaya 2025: Syarat dan Caranya
-
Indonesia Gebrak Panggung Dunia di COP30 Brasil, Siap Pimpin Pasar Karbon Global
-
KPK Bongkar Modus Suap Bupati Ponorogo: Isu Rotasi Jabatan Jadi 'Mesin ATM' Pejabat Resah
-
Anggaran Perbaikan Gizi Bayi dan Ibu Hamil Diduga Dikorupsi, KPK Buka Suara
-
Teken MoU dengan ICVCM, Menhut Janji Pasar Karbon Tak Rugikan Masyarakat Adat
-
Jejak Jenderal Sarwo Edhie: Kakek AHY Penumpas G30S yang Kini Jadi Pahlawan Nasional
-
Geledah Kantor Gubernur Riau! KPK Sita Bukti Penting Dokumen Anggaran 2025
-
MUI DKI Mau Standarisasi Guru Ngaji, Ketua DPRD Bilang Begini
-
Usai Rumah Dinas Abdul Wahid dan 2 Anak Buahnya, KPK Geledah Kantor Gubernur Riau, Ini yang Disita
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap