Suara.com - Kepolisian Indonesia bersama Kementerian Luar Negeri mengupayakan jalur diplomatik untuk menangani kasus penyerangan dan pemerkosaan mahasiswi Indonesia di Belanda beberapa waktu lalu. Sampai kini masih menunggu upaya diplomatik itu.
Mahasiswi program pertukaran pelajar Universitas Erasmus tersebut diserang dan diperkosa hingga luka parah oleh lelaki misterius di daerah Herman Bavinckstraat, distrik De Esch, Rotterdam, Belanda pada Sabtu (21/7/2018) akhir pekan lalu.
“Sedang dikoordinasikan Kemlu dengan aparat keamanan melalui jalur diplomatik. Kita tunggu kabarnya,” kata Syafruddin ditemui di Mesjid Istiqlal Jakarta, Rabu (25/7/2018).
Selain itu, Kepolisian RI juga menyiapkan tim untuk berkoordinasi dengan aparat Kepolisian Belanda dalam penyelidikan kasus tersebut.
“Kita sedang siapkan (tim), bagaimana send dari pada Kemlu. Tapi di sana ada atase Kepolisian yang sudah berkoordinasi dengan aparat,” ujar dia.
Diketahui, korban terluka parah setelah diserang dan diperkosa. Sehingga, kekinian masih dalam perawatan intensif.
Stasiun televisi dan radio Belanda RTV Rijnmond, melalui laman daringnya, melaporkan korban diserang ketika bersepeda dari Rotterdam Central melalui Maasboulevard, hendak pulang ke rumahnya di Herman Bavinckstraat,Sabtu pagi sekitar pukul 05.00. Ia tiba di rumah sekitar pukul 5.30 waktu setempat. Tak lama setelah dia mengunci sepedanya di tepi jalan, dia diserang lelaki misterius.
Lelaki itu lantas memerkosa korban di depan pintu rumah. Setelah penyerangan tersebut, korban yang mengalami perdarahan hebat mencoba meminta pertolongan ke rumah tetangganya.
"Aku mendengar bel pintu depan rumahku berdentang. Aku melihat dia syok dan mengalami perdarahan hebat,” tutur seorang tetangga. Tetangga itu mengakui, tak mengetahui jelas peristiwa itu karena tidur di kamar belakang rumahnya. “Tapi yang kutahu, dia adalah anak manis, tetangga yang sangat baik.”
Baca Juga: Dicekik Rantai Sepeda, Mahasiswi Indonesia di Belanda Diperkosa
Polisi setempat tengah melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku. Pada Minggu (22/7), sebanyak 20 detektif ditugaskan khusus untuk melakukan penyelidikan tersebut.
“Terduga pelaku berusia sekitar 20 tahun, dengan penampilan gelap. Dia memakai pakaian berkerudung gelap dan mengendari sepeda yang juga berwarna gelap,” demikian keterangan polisi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK