Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto menampik bahwa ulama-ulama yang tergabung dalam GNPF adalah pengkhotbah garis keras.
GNPF—organisasi yang awalnya terbentuk sebagai komite aksi anti-Ahok pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017—telah mendeklarasikan mendukung Prabowo sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2019.
Menurut Prabowo, ulama GNPF adalah orang-orang yang memiliki komitmen kuat terhadap Pancasila, UUD 19945 dan NKRI.
"Jadi kalau ada upaya framing (mengarahkan opini) bahwa ulama GNPF adalah Islam garis keras dan sebagainya, saya mengatakan tidak. Saya yakin mereka (GNPF) dalam rangka menjaga keutuhan NKRI dan mereka berkomitmen kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," kata Prabowo di rumahnya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (29/7/ 2018) malam.
Salah satu tokoh GNPF yang memiliki komitmen pada NKRI menurut Prabowo yaitu Rizieq Shihab. Ia mengaku sudah mendengar langsung pidato Rizieq lewat telekonferensi dalam acara musyawarah atau ijtima' GNPF, Sabtu (28/7).
Salah satu pesan yang ia pahami dalam pidato Rizieq yaitu kepeduliannya pada NKRI.
"Saya dengar langsung sambutan Habib Rizieq Shihab. Saya menilai dia memberi kesejukan kepada kita, karena itu tugas-tugasnya. Dia menyatakan komitmen kepada NKRI, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," tutur Prabowo.
Prabowo juga mengapresiasi ijtima' yang dilaksanakan GNPF. Menurut dia, acara itu adalah bentuk kepedulian para ulama pada negeri dan bangsa Indonesia.
"Ijtima' ini kepedulian, keinginan untuk membantu dan mengatasi dan memberi solusi untuk NKRI," kata Prabowo.
Baca Juga: Maling Ternak Tewas Menggantung di WC Tahanan, Ada Kejanggalan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang