Suara.com - Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Reza Arief memastikan jika nenek Lim Tjio Hiu (66) tewas karena mengalami luka-luka diduga akibat penusukan menggunakan senjata tajam oleh pelaku misterius.
"Ada (tusukan). Luka ada," kata Reza di Polda Metro Jaya, Senin (30/7/2018).
Namun, Reza mengaku polisi masih menunggu proses autopsi untuk memastikan penyebab tewasnya nenek Lim.
Menurut dia, polisi juga masih menunggu proses identifikasi dari Pusat Laboratorium Forensik apakah luka tusuk yang terdapat di bagian tubuh perempuan paruh baya itu berasal dari sebilah pisau yang ditemukan polisi di rumah korban atau bukan.
"Ini kita masih nunggu juga hasil dari labfor untuk penyebab kematian dari si nenek. Apakah betul dari luka tusuk atau ada penyebab lain," kata dia.
Sebelumnya, seorang petugas keamanan bernaa Andy mengaku tak melihat ada luka tusukan saat dirinya pertama kali menemukan Lim yang sudah tak bernyawa di atas sofa di rumahnya, di kompleks Villa Kapuk Mas, Penjaringan, Jakut, Kamis (26/7/2018) sore.
Awalnya saat sedang berjaga di pos keamanan, Andi didatangi suami Lim berinisial S yang meminta pertolongan. Andy mengaku tak melihat ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Lim saat melihat jenazah wanita paruh baya itu yang sudah terbujur kaku di atas sofa.
"Si ibu tidak ditusuk. Tidak ada bekas luka sama sekali. Cuma anaknya saja yang berceceran darah. Mungkin serangan jantung," kata Andy saat ditemui Suara.com, Jumat (27/7/2018).
Tak hanya Lim, putra korban bernama Suhawi (33) ditemukan sudah tergeletak di lantai dengan kondisi bersimbah darah. Namun, Suhawi bisa diselamatkan setelah dibawa ke Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, Penjaringan.
Baca Juga: Kali Item Ditabur Pewangi, Pemprov: Cium deh Tak Bau kan?
Berdasarkan keterangan saksi, Lim dibunuh oleh tamu misterius yang diduga berjumlah tiga orang. Dugaan sementara, motif kasus pembunuhan tersebut karena masalah uang. Pelaku yang membunuh perempuan paruh baya itu pun diduga orang dekat.
Berita Terkait
-
Kasus Pembunuhan Nenek Lim, Polisi Periksa Anak Korban
-
Diburu, Ini Profil Dalang Penembakan Herdi Sibolga di Penjaringan
-
Sebelum Ditembak Mati, Herdi Dibuntuti dari Kantor Sampai Rumah
-
Janda Sari Tewas Bersimbah Darah, Pacarnya Ditabrak Kereta
-
Dibunuh dengan Sadis, Begini Keadaan Nenek Lim Semasa Hidup
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu