Suara.com - Bumi Papua selalu menantang dijelajahi, terutama bagi mereka yang berjiwa petualang. Ada satu momen bagus untuk mengeksplorasi, yaitu Festival Lembah Baliem 2018.
Festival Lembah Baliem mendapat apresiasi dari Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya.
“Acara ini levelnya sudah dunia. Masyarakat internasional sudah mengetahuinya. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitas di sana bagus. Dijamin wisatawan akan puas saat berkunjung ke sana,” tuturnya, Rabu (1/8).
Menurutnya, keindahan alam Papua pun sudah diakui dunia.
“Papua sangat terkenal dengan keindahannya. Nature dan culture-nya sangat eksotis. Festival Lembah Baliem 2018 ini juga sangat artistik. Beragam karya terbak dari Bumi Papua akan disajikan secara luar biasa,” tuturnya.
Festival Lembah Baliem 2018 akan digelar 8-10 Agustus 2018, dipusatkan di Lembah Baliem, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Dalam festival ini, beragam kekayaan artistik khas Bumi Cenderawasih akan ditampilkan secara kolosal. Puncaknya adalah Tarian Perang yang melibatkan 1.000 penari.
Mereka berasal dari 3 suku besar di dataran tinggi Wamena dan Lembah Baliem, yaitu Suku Dani, Lani, dan Yali
Sebanyak 1000 orang yang membawakan Tarian Perang, terbagi dalam 26 kelompok besar. Setiap kelompok terdiri dari 30-50 penari.
“Festival Lembah Baliem menjadi spot terbaik untuk memotret keindahan Papua. Siapkan saja kamera terbaik. Pastikan memorinya besar sehingga bisa menampun banyak file. Festival ini akan memberikan banyak kejutan dengan pesonanya yang luar biasa,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana.
Menampung kreativitas budaya terbaik Bumi Cenderawasih, area besar sudah disiapkan sebagai venue. Luasnya mencapai 400 m2, yang 250 m2 diantaranya akan dipakai sebagai ‘medan perang’. Beragam detail ornamen khas Papua juga akan dipasang.
Menurut Pitana, Tarian Perang khas Papua ini sangat terkenal.
“Meski hanya simulasi dan berupa tarian, tapi semuanya dikemas bagus. Selain venue, kostumnya juga sangat artistik khas Papua. Tarian Perang ini jadi salah satu sajian yang paling ditunggu oleh wisatawan dari Papua. Jangan sampai terlewatkan,” lanjutnya lagi.
Tarian Perang ini akan digelar selama dua hari. Menariknya, simulasi perang ini juga akan dimeriahkan dengan dengan alat musik tradisional Pikon, yaitu alat musik yang terbuat dari kulit kayu.
Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti memuji pelaksanaan festival ini.
“Festival Lembah Baliem sangat kaya warna dan budaya Papua. Tarian Perang merupakan instrumen penting kekayaan budaya mereka. Ada juga Pikon yang unik. Tidak banyak orang yang bisa memainkan alat musik ini, hanya yang punya keahlian khusus,” katanya.
Selain atraksi budaya, Festival Lembah Baliem juga siap memamerkan kekayaan kuliner.
“Selain seni budaya khasnya, Papua juga kaya kuliner. Semuanya akan disajikan secara natural. Wisatawan benar-benar bisa menikmati keseharian mereka,” tuturnya.
Ada beberapa catatan wajib diingat oleh wisatawan. Sebelum menikmati Festival Lembah Baliem, ada syarat administrasi yang harus dipenuhi. Mereka harus memiliki Surat Keterangan Jalan.
Syarat ini bisa didapatkan dari beberapa Kantor Kepolisian yang berada di wilayah Jayapura, Merauke, Timika, Biak, Nabire, hingga Manokwari.
“Terkait syarat administrasi ini juga harus diperhatikan. Hal ini tidak untuk mempersulit, tapi hanya sekedar pendataan saja. Tujuannya agar wisatawan semakin nyaman saat menikmati eksotisnya Festival Lembah Baliem,” tegasnya.
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir