Suara.com - Untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi warganya, Bupati Lampung Utara, Agung Ilmu Mangkunegara, menyatakan siap mendukung program pemerintah. Ia menyatakan siap mendukung Program Satu Juta Rumah yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR (KemenPUPR).
Pemerintah daerah, saat ini sangat berminat mendukung program bedah rumah dan pembangunan rumah susun, yang menjadi salah satu program pembangunan dari KemenPUPR. Selain dapat menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan kebutuhan (backlog) perumahan, program tersebut juga membuat masyarakat dapat memiliki rumah yang layak huni.
Demikian benang merah dari kegiatan audiensi Agung Ilmu Mangkunegara, dengan Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan KemenPUPR, Khalawi Abdul Hamid, di Kantor KemenPUPR, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
Saat ini, KemenPUPR sendiri tengah menjalankan Program Sejuta Rumah dari Ditjen Penyedia Perumahan KemenPUPR.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Direktur Rumah Swadaya, Jhoni Sofyan Fajar Subrata dan kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemerintah Kabupaten Lampung Utara, Zulkifli Mihsan.
Menurut Khalawi, mau tidak mau, pemerintah daerah juga harus memberikan perhatian kepada program penyediaan perumahan bagi masyarakatnya. Pasalnya, rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
“Pemerintah, melalui APBN hanya bisa mampu memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan hunian masyarakat. Sisanya adalah partisipasi pemda, masyarakat, pengembang dan sektor swasta lainnya. Salah satu yang perlu mendapat perhatian dari pemda adalah pembangunan rumah swadaya atau bedah rumah dan rusun,” ujarnya.
Ia menerangkan, hampir 70 - 80 persen pembangunan rumah dilaksanakan oleh masyarakat secara swadaya. Namun demikian, tidak semua masyarakat mampu membangun rumahnya dengan layak huni.
Mereka yang belum mampu itulah yang harus dibantu oleh pemda.
“Negara harus hadir membantu masyarakat yang kurang mampu untuk menjadikan rumah mereka lebih layak huni. Salah satu program yang dapat dimanfaatkan oleh pemda adalah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah dari Kementerian PUPR. Jumlah bantuannya sekitar Rp 15 juta untuk peningkatan kualitas dan Rp 30 juta untuk pembangunan rumah baru,” katanya.
Khalawi menambahkan, adanya stiumulan tersebut, tentunya belum mencukupi untuk membangun rumah. Pemda diharapkan bisa memberikan bantuan dana dan mendorong komunitas-komunitas masyarakat di daerahnya untuk fokus dalam mebantu mereka yang membutuhkan bantuan perumahan.
Khalawi mengisahkan, saat ia datang ke tukang cukur rambut di salah satu daerah di Jakarta, ia mendapat cerita. Ada di salah satu daerah di Jawa Tengah, yang komunitas tukang cukurnya mengumpulkan iuran rutin untuk bantuan pembangunan rumah bagi para anggotanya.
Meskipun jumlah iurannya tidak terlalu banyak, tapi dengan keterlibatan komunitas-komunitas seperti itu, pemda bisa mendorong pembangunan rumah bagi masyarakatnya.
“Yang penting adalah bagaimana pemda bisa mendorong komunitas masyarakat di daerahnya untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan rumah,” terangnya.
Sementara itu, untuk pembangunan rusun, Khalawi minta agar pemda tak hanya sakedar mengajukan proposal bantuan saja. Pemda juga harus dapat memastikan IMB bisa keluar usai pekerjaan pembangunan hunian vertikal tersebut selesai.
Tag
Berita Terkait
-
Viral! Napi Ini Tolak Kebebasan dan Memilih Tetap di Penjara
-
Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
-
Murid SD Tolak MBG, Jawaban Polos Jadi Sorotan: Tak Suka Menunya
-
CEK FAKTA: Pemerintah Bagikan Rp2,6 Juta per Bulan untuk Lansia, Benarkah?
-
6 Fakta Kelam Pembunuhan Sadis Karyawati Warung Sate: Dicekik, Diperkosa lalu Dihabisi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
Terkini
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Mendagri Minta PKK Papua Pegunungan Pastikan Program Tepat Sasaran
-
Geger Tragedi Alvaro, Aturan Lapor Anak Hilang 1x24 Jam Masih Relevan?
-
Anggota Komisi IV Bela Raja Juli, Sebut Menhut Cuma Kebagian 'Cuci Piring' Soal Kerusakan Hutan
-
Mendagri: Digitalisasi Bantuan Sosial Dibutuhkan untuk Ketepatan Sasaran Penyaluran