Suara.com - Polda Metro Jaya menyatakan dua anak yang tewas dalam pembangian sembako, Muhammad Rizki (10) dan Mahase Junaedi (12), yang digagas Forum Untukmu Indonesia di Monumen Nasional, Jakarta Pusat tewas karena kepanasan. Bukan karena terinjak-injak saat antre sembako.
Maka itu, polisi pun menghentikan kasus sembako maut Monas. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menjelaskan dari hasil pemeriksaan medis, penyebab korban meninggal dunia bukan karena terinjak-injak saat mengantre pembagian sembako di Monas.
Menurut Nico, sebelum polisi mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan, polisi juga telah mencocokan keterangan orang tua para korban dengan hasil medis tim dokter yang menangani saat Muhammad Rizki (10) dan Mahase Junaedi (12) saat dibawa ke rumah sakit.
Terkait penghentian kasus sembako maut ini, Nico pun memastikan polisi tak menemukan unsur kelalaian dari panitia pembagian sembako dan Pempro DKI Jakarta.
"Terkait kasus yang terjadi di Monas. Di mana dua anak meninggal dan sempat diberitakan bahwa anak tersebut karena terinjak-injak, penyidik sudah lakukan pemeriksaan terhadap panitia, kemudian pemda, kemudian dokter yang merawat, dan akhirnya penyidik menyimpulkan bahwa kematian dari anak tersebut disebabkan karena panas yang tinggi, sehingga sebabkan meninggal dunia," kata Nico di Polda Metro Jaya, Senin (13/8/2018).
Menurut Nico, sebelum polisi mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan, polisi juga telah mencocokan keterangan orang tua para korban dengan hasil medis tim dokter yang menangani saat Muhammad Rizki (10) dan Mahase Junaedi (12) saat dibawa ke rumah sakit.
"Dan disesuaikan juga dengan keterangan ortunya sendiri dan dokter yang ada di Monas maupun dokter yang ada di rumah sakit. Maka penyidik lakukan gelar perkara maka dapat disimpulkan meninggal karena akibat yang wajar. Kasus akan kami SP3," katanya.
Diketahui, Rizki dan Junaedi meninggal dunia setelah ikut mengantre pembagian sembako yang digagas Forum Untukmu Indonesia di Monas, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (28/4/2018). Kedua bocah itu sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Namun, nyawa Rizki dan Junaedi tak tertolong.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Hentikan Kasus Sembako Maut Monas
Berita Terkait
-
Polda Metro Jaya Hentikan Kasus Sembako Maut Monas
-
436 Orang meninggal di Gempa Lombok, Negara Rugi Rp 5,04 Triliun
-
Jatuh dari Lantai 3 Masjid Istiqlal, Ahmad Membentur Blower AC
-
Minim Saksi, Kematian ABG di Masjid Istiqlal Masih Misterius
-
Tewas Mengenaskan, Satpam Istiqlal Tak Pernah Lihat Ahmad Fahrur
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan