Suara.com - Polisi resmi menyetop kasus sembako maut di Monas, Jakarta Pusat. Kasus sembako maut itu menyebabkan tewasnya dua anak laki-laki terkait pembangian sembako yang digagas Forum Untukmu Indonesia di Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Alasan polisi menghentikan kasus itu, karena tak menemukan unsur pidana terkait penyebab korban tewas. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menjelaskan dari hasil pemeriksaan medis, penyebab korban meninggal dunia bukan karena terinjak-injak saat mengantre pembagian sembako di Monas.
Menurut Nico, sebelum polisi mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan, polisi juga telah mencocokan keterangan orang tua para korban dengan hasil medis tim dokter yang menangani saat Muhammad Rizki (10) dan Mahase Junaedi (12) saat dibawa ke rumah sakit.
Terkait penghentian kasus sembako maut ini, Nico pun memastikan polisi tak menemukan unsur kelalaian dari panitia pembagian sembako dan Pempro DKI Jakarta.
"Tapi sama sekali di sini tidak ada faktor kelalaian pemda maupun dari panitia. Karena semua ada disitu. Dari panitia sediakan ambulance, dari pemda sediakan ambulance, dan yang membawa korban ke RS, panitia dan Satpol PP yang melihat. Memang faktor kesehatan penting," kata Nico di Polda Metro Jaya, Senin (13/8/2018).
Diketahui, Rizki dan Junaedi meninggal dunia setelah ikut mengantre pembagian sembako yang digagas Forum Untukmu Indonesia di Monas, Gambir, Jakarta Pusat pada Sabtu (28/4/2018). Kedua bocah itu sempat mendapatkan penanganan medis di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Namun, nyawa Rizki dan Junaedi tak tertolong.
Berita Terkait
-
Jadi Cawapres, Masalah Sandiaga Uno dengan Fransiska Belum Usai
-
Sudah 4 Bulan, Ini Perkembangan Terbaru Kasus Sembako Maut Monas
-
Kasus Menteri Sri Mulyani, Polisi Minta Pejabat Ingat Bayar Pajak
-
Tunggak Pajak Mobil, Polisi: Bukan Kesalahan Sri Mulyani
-
Prostitusi Anak di Kalibata City, Polisi: Pengelola Bandel
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD
-
Pemerintah Miliki Program 3 Juta Rumah, Mendagri Ajak Perguruan Tinggi Ikut Berikan Dukungan
-
Ragunan Buka Malam: Pengunjung Hanya Bisa Lihat Harimau, Kuda Nil, dan Satwa Nokturnal Lainnya
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Hari Ini: Simak Jadwal 'Feeding Time' Harimau hingga Kuda Nil
-
Mau Lanjut ke Ragunan Malam? Pengunjung Siang Tetap Wajib Beli Tiket Baru
-
HNW Senang Atlet Senam Israel Ditolak Pemerintah RI: Mereka Tak Tahu Diri!
-
Tak Hanya Bangun Fisik, Jakpro Kini Fokus 'Bangun Manusia' Demi Jakarta Kota Global
-
Warga Lagi Sakit Terjebak Kebakaran di Tanjung Priok, Teriakan 'Tolong' Bikin Nyawanya Selamat!
-
Kasus Dinilai Cacat Hukum, Hakim Diminta Bebaskan Nadiem Makarim dari Status Tersangka