Suara.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan telah melakukan upaya alih teknologi agar para peladang tidak perlu membakar hutan dan lahan. Hal itu lantaran masyarakat masih banyak yang membakar ladang untuk lahan perkebunannya.
Hanya saja alih teknologi itu berbiaya mahal. Sebab menggunakan alat berat.
"Namun, perlu biaya mahal karena harus melibatkan alat berat untuk membongkar bonggol kayu. Cara paling mudah memang dibakar," kata Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Selasa (14/8/2018).
Wiranto menyebut jika kesulitan kebakaran tersebut lantaran kebiasaan masyarakat setempat membuka lahan dengan cara membakar hutan dan lahan. Dirinya menyebut masyarakat membakar lahan dilakukan saat kemarau dan tanaman tumbuh pada musim penghujan.
"Namun, api dan angin tidak bisa diajak kompromi. Kalau tidak diawasi dan ditertibkan, api bisa menjalar," jelasnya.
Wiranto mengatakan perlu adanya program pengawasan ketat yang melibatkan tim terpadu di desa dan kecamatan. Penginderaan satelit cukup membantu memantau keberadaan titik api yang muncul.
"Tapi penginderaan satelit tidak cukup. Tetap perlu ada patroli dari aparat setempat untuk memastikan. Bila benar ada kebakaran hutan, maka akan dilaporkan ke pos komando untuk diambil tindakan," tandasnya.
Berita Terkait
-
Rohit Chand Bakal Perkuat Timnas Nepal U-23 di Asian Games 2018
-
Si Kembar Lena Leni, Bujukan TKW hingga Tampil di Asian Games
-
Pengusaha Yakin Asian Games 2018 Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
Wiranto Yakin Asian Games di Jakabaring Bebas Asap Karhutla
-
Ratusan Napi Dikerahkan Dukung Atlet Indonesia di Asian Games
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi