”Saat bertemu, kami berpelukan. Muhaimin langsung bilang ‘Pak Mafud, bukan saya yang bilang Mahfud bukan kader NU’. Saya jawab, iya tahu, itu kan anak buah Anda.”
Dalam pertemuan itu juga, Mahfud MD mempertanyakan kepada Cak Imin, kenapa sampai ada pernyataan ancaman NU bakal meninggalkan Jokowi.
”Saya tanya, siapa yang ancam-ancam, Muhaimin bilang itu Kiai Maruf Amin,” tegasnya.
Menurut Cak Imin, kata Mahfud, Rabu (8/8) pukul 11.00 WIB, Presiden Jokowi memanggil Said Aqil Siradj, Muhaimin Iskandar, dan Maruf Amin ke istana.
Sesampainya di istana, Jokowi ternyata meminta saran kepada ketiganya terkait nama cawapres yang cocok.
”Pak Jokowi mempertanyakan siapa cawapres yang cocok itu secara terpisah. Mereka dipanggil satu per satu,” kata Mahfud MD.
Seusai dipanggil ke istana, Maruf Amin, Said Aqil Siradj, dan Muhaimin Iskandar bertemu di kantor PBNU.
”Nah, ketemulah ketiga orang ini di PBNU. Mereka berpikir, kalau presiden bertanya siapa cawapres yang cocok, berarti bukan mereka bertiga calonnya. Mereka marah-marah, Kiai Maruf bilang, ’kita tak bertanggungjawab secara moral atas pemerintah ini kalau bukan kader NU yang bilang’, begitu cerita Cak Imin,” kata Mahfud MD.
Pada saat itu pula, kata Mahfud, ”Kiai Maruf memanggil Robikin masuk. ’Robikin, bilang begitu ke pers (NU akan tinggalkan Jokowi). Pernyataan Robikin itu sampai diditekan oleh Kiai Maruf Amin,” tutur Mahfud MD.
Baca Juga: Besok, Anggun Anggun C Sasmi Menikah di Bali
Mahfud MD lantas mengungkapkan, persoalan dirinya urung menjadi cawapres sudah diklarifikasi langsung oleh Jokowi.
”Ya saya bilang kepada pak presiden, bukan salah dia. Saya juga tidak kecewa. Jangan sampai pak presiden tidak enak hati kepada saya. Mari kita melangkah maju ke depan. Inilah permainan politik,” tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam
-
Viral Seruan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kakorlantas Polri Ngaku Larang Anak Buah Pakai Strobo: Berisik!
-
Kolaborasi Haji Robert dan Universitas Binawan Buka Pintu Dunia untuk Anak Yatim dan Yatim Piatu
-
Siapa Sosok di Balik Subhan Palal Penggugat Ijazah Gibran yang Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun?
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia