Suara.com - Tim gabungan Polres Gresik dan Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur akhirnya berhasil menangkap pembuat minuman keras atau miras oplosan yang mengakibatkan tiga orang tewas dan 30 lainnya dirawat di Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, seorang produsen miras oplosan yang ditangkap itu bernama Petrus Roy Bernado (37).
"Pelaku sudah diamankan, saat ini Polres Gresik dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim sedang mengembangkannya," kata Barung saat dikonfirmasi, Senin (20/8/2018).
Menurut dia, pria asal Jalan Genteng Besar itu ditangkap di Pogot Palm Regency, Kelurahan Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya pada Senin (20/8/2018) dini hari.
Dari tangan pelaku, tim gabungan menyita sejumlah barang bukti, mulai dari aspart, atric acit, stabil mineral, natrium benzoat mineral, sebuah timbangan, alat ukur alkohol, sebuah corong besar dan sebuah timbangan.
Kemudian empat buah sendok takar kecil, sebuah centong aluminium, skrop kecil, alat penyaring berbahan plastik berukuran kecil, dua buah jerigen berukuran lima liter dalam keadaan kosong, mobil merek Toyota Sienta, serta selembar resep racikan miras oplosan.
Sebelumnya, pesta minuman keras (Miras) oplosan kembali memakan korban jiwa. Kali ini yang menjadi korban adalah warga Menganti, Gresik, Jawa Timur.
Data yang dihimpun dari Rumah Sakit dr Soetomo, Surabaya, tiga warga meninggal dan 30 lainnya dalam perawatan.
Ketiga orang korban tewas yakni, AND (20), RK (21) dan FND (19), ketiganya warga Dusun Hulaan, Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, Gresik. Sedangkan 30 orang masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dr Soetomo Surabaya.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
30 Pasien Korban Keracunan Miras Masih Dirawat di RSU dr Soetomo
-
Pesta Miras di Malam Renungan Kemerdekaan, 3 Tewas, 30 Dirawat
-
Inilah Benteng Kedung Cowek, Potensi Wisata Baru Surabaya
-
Terlibat Bentrok, 49 Mahasiswa Papua di Surabaya Diperiksa Polisi
-
Sempat Bentrok, Merah Putih Berkibar di Asrama Mahasiswa Papua
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu