Suara.com - Bakal Calon Presiden Joko Widodo mendapatkan simpatik atas aksinya mengendarai sepeda motor gede (moge) dalam video pada upacara pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Meskipun dalam aksinya itu Jokowi digantikan posisinya oleh stuntman atau peran pengganti, namun keputusannya untuk terlibat dalam momentum pembukaan Asian Games 2018 secara tidak langsung dapat menarik suara milenial atau anak muda pada Pemilihan Presiden 2019 nanti.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Haryadi menjelaskan Jokowi berhasil memanfaatkan momentum pembukaan Asian Games 2018 untuk mempertahankan citranya sebagai sosok presiden yang banyak disukai masyarakat.
"Secara artistik aksi mengendarai moge oleh Jokowi cukup menghibur dan memikat banyak kalangan. Jokowi berhasil memanfaatkan momentum pembukaan Asian Games secara tepat untuk fokus pada citra personalnya," kata Ade kepada Suara.com, Senin (20/8/2018).
Ade pun yakin bahwa keterlibatan Jokowi tersebut mampu menyaingi lawannya dalam Pilpres 2019, yakni Sandiaga Uno yang maju sebagai pasangan capres Prabowo Subianto.
"Bisa (bersaing), apalagi kalau dikaitkan dengan posisi Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo yang cukup mendapat respon positif di generasi milenial," ujarnya.
Namun, kata Ade, Jokowi harus berhati-hati saat memilih strategi untuk membangun atau menjaga citranya sebagai Presiden RI 'gaul'. Sebab menurutnya, apabila Jokowi terus menerus menggunakan taktik yang sama, ditakutkan Jokowi akan terjebak ke dalam efek jenuh.
"Biasanya aksi atau gestur yang dimaksudkan untuk membangun citra politik tertentu dapat terjebak dalam 'saturation effect' atau efek jenuh, jika tidak ada kebaruan yang faktual dan redundancy atau pengulangan berlebihan," pungkasnya.
Baca Juga: Petugas INASGOC: Calo Beli Tiket Asian Games 2018 dengan KTP
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan