Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah merasa sedih mengetahui pemerintah enggan menetapkan gempa Lombok sebagai bencana nasional. Ia sangat menyayangkan sikap negara yang lebih mementingkan segi pariwisata.
Kesedihannya itu diungkapkan olehnya dalam akun twitter pribadinya @Fahrihamzah Senin (20/8/2018) pukul 10.16 WIB. Fahri menautkan tautan berita yang mengabarkan bahwa pihak Istana khawatir Indonesia akan merugi jika ditetapkan sebagai bencana nasional.
"Sedih mendengarnya karena tidak seperti seharusnya negara bersikap... Ini soal nyawa dan hancurnya kehidupan warga negara... Gempa hampir 1000x dan entah kapan akan berhenti... Bisakah negara mengumumkan berhentinya gempa? Konsumen pariwisata tahu itu," tulis Fahri Hamzah.
Padahal, semenjak gempa bumi di Lombok pertama kali terjadi, Fahri sudah meminta kepada pemerintah untuk menetapkan sebagai bencana alam nasional.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa utama yang terjadi di Lombok, 5 Agustus 2018 lalu dengan kekuatan 7,0 SR. Setelah itu, ada sekitar 814 kali gempa susulan di lokasi yang sama.
Akibat rentetan gempa bumi tersebut, jumlah korban meninggal yang tercatat oleh Kementerian Sosial untuk sementara berjumlah 548 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 471 jiwa tercatat berasal dari Lombok Utara.
Meskipun, rentetan gempa bumi itu telah meluluhlantahkan kawasan Lombok dan sekitarnya, Pemerintah masih belum menetapkan status sebagai bencana alam nasional.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung berpendapat apabila status bencana alam nasional itu diaktifkan, maka akan berdampak besar kepada kelangsungan pariwisata di Lombok serta pulau Bali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN