Suara.com - Dua balita kakak beradik ditemukan kelaparan di sebuah ruang kosong mirip kandang ayam di Perumahan Central Park Residence, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau.
Kedua balita itu adalah R (3) dan adiknya A (2). Saat ditemukan, Kamis (23/8/2018) malam, keduanya dalam kondisi kelaparan dan tak terurus di sebuah ruangan samping rumah warga bernama Suryanto.
Sejak Jumat (24/8), kedua balita yang diduga ditelantarkan orangtuanya dan disekap pamannya tersebut langsung dievakuasi ke RSUD Embung Fatimah.
Keduanya selama ini diasuh Suryanto, yang diduga saudara dari orangtua mereka. Komisioner Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Ery Syahrial mengatakan, kasus ini sudah termasuk tindak pidana.
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh Erry, kedua balita tersebut dikurung di sebuang gudang yang mirip kandang ayam.
Warga sekitar menemukan keduanya dalam kondisi memprihatinkan, lemas karena lapar.
“Gudang yang mirip kandang ayam itu dikunci, dan di dalamnya mereka (A dan R), waktu ditemukan diduga dalam keadaan sakit,” kata Erry seperti diberitakan Batamnews—jaringan Suara.com, Sabtu (25/8/2018).
Oleh karena kondisi yang memprihatinkan, kedua balita tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk dicek kondisinya, dan sempat masuk ruang unit gawat darurat (UGD).
“Sempat masuk UGD, sekarang mereka masih dalam tahap pemulihan kesehatan,” katanya.
Baca Juga: Syok Fariz RM Ditangkap Lagi, Begini Kondisi Istri
Berdasarkan keterangan warga sekitar yang diperoleh pihaknya, orang yang mengasuh kedua balita itu bukan kedua orangtua kandungnya. Yang paling disayangkan, ibu asuh mereka merupakan kader posyandu.
“Sampai saat ini belum diketahui orangtua kandungnya, namun diketahui merupakan bapak asuh keduanya merupakan paman mereka,” katanya.
Selanjutnya, kasus ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian. Pihaknya meminta agar sementara waktu, kedua balita tersebut agar dirawat dan dipulihkan kesehatannya.
“Yang kami harapkan sementara ini bisa ditangani oleh dinas sosial dulu, sampai kedua orangtua kandungnya datang,” jelasnya.
Sementara ruangan seperti kandang ayam tersebut terdiri dari papan tripleks, dan lantainya masih berupa tanah.
Saat ditemukan warga di dalam ruangan tersebut, kondisi kedua balita ini terlihat sangat kelaparan. Alhasil, warga membawa keduanya ke Mapolsek Batuaji untuk diselamatkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Warga Dukung Pemekaran Kelurahan Kapuk: Semoga Urusan KTP Tak Lagi Ribet dan Bolak-balik
-
Perwira Junior Berpeluang Isi Jabatan Strategis, Prabowo Mau Hapus Kultur Senioritas di TNI?
-
Target Puncak Emisi Indonesia Mundur ke 2035, Jalan Menuju Net Zero Makin Menantang
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP