Suara.com - PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) kian memperlihatkan komitmennya terhadap pariwisata. Dalam waktu dekat, AP II akan mengambil alih pengelolaan 3 bandara yang di daerah yang berpotensi wisata bagus.
Bandara yang akan diambil alih pengelolaannya adalah Bandara Radin Inten II (Lampung), Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu), dan Bandara Binaka (Nias).
"Kami mengincar bandara-bandara di bawah Kemenhub yang memiliki keunggulan destinasi wisata," ujar Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Sabtu (1/9/2018).
Adapun dari tiga bandara itu, dua sudah dipastikan akan dikelola oleh perusahaan peraih penghargaan The Best Overall BUMN (Non Tbk) 2018 dalam ajang Anugerah BUMN 2018 ini, taitu Bandara Radin Inten II dan Bandara Fatmawati Soekarno. Kedua bandara tersebut akan dikelola AP II dengan skema kerja sama pemanfaatan (KSP).
Penandatanganan MoU sudah dilakukan Muhammad dan Plt Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, M. Praminto Hadi.
"Seluruh hal yang terdapat di dalam MoU, nantinya akan lebih didetilkan dalam perjanjian kerja sama (PKS). Kami berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan Kementerian Perhubungan kepada kami," ujar Awaluddin.
Awal mengatakan, pihaknya dipercaya Kemenhub mengelola dua bandara ini untuk pengembangan bandara perintis, sesuai instruksi Menteri Perhubungan. Dengan diserahkan kepada AP II, diharapkan perekonomian dan pariwisata di daerah setempat bisa berkembang.
"Kami siap turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata setempat. Infrastrukturnya juga akan kita kembangkan, misalnya untuk overlay runway, perluasan gedung terminal, peningkatan sarana dan pra sarana. Di Banyuwangi, kita lakukan begitu," ujarnya.
Untuk pengembangan bandara-bandara baru yang akan dikelolanya, AP II telah menyiapkan total dana sebesar Rp 3,4 triliun.
Bandara Raden Inten II memiliki luas terminal 5.000 m2, dengan panjang landasan pacu mencapai 2.500 x 45 m. Luas apron mencapai 43.600 m2, dilengkapi dengan 8 parking stand.
Bandara Fatmawati Soekarno memiliki landasan pacu sepanjang 2.470 x 150 m, dengan permukaan aspal. Jenis pesawat terbesar yang bisa beroperasi di bandara ini adalah Airbus 320 dan Boeing 737.
Sementara itu, Praminto mengatakan, Kemenhub menyambut kerja sama ini dengan antusias. Dengan telah ditandatanganinya MoU ini, maka dampak positif yang dapat dirasakan masyarakat, terutama Lampung.
"Penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal bagi semua pihak yang terlibat untuk turut serta mengembangkan potensi-potensi ekonomi di Lampung, khususnya Bandara Radin Inten II. Kami akan senantiasa mendukung langkah positif yang akan dilakukan AP II dalam mengembangkan Bandara Radin Inten II," ujar Praminto.
Praminto menambahkan, investasi yang dilakukan AP II akan dilaksanakan secara bertahap, termasuk dari sisi sumber daya manusia dan pelayanan juga harus meningkat.
Prospek kedua bandara tersebut sangat bagus. Bandara Fatmawati sendiri memiliki lalu lintas 1 juta penumpang per tahun, sedangkan Bandara Radin Inten II hampir dua juta per tahunnya.
Berita Terkait
-
Yunus Nusi Resmi Jadi Komisaris Angkasa Pura, Siapa Saja Pengurus PSSI yang Rangkap Jabatan?
-
Misi Terselubung Sekjen PSSI Yunus Nusi Terima Jabatan Komisaris Angkasa Pura
-
Profil Yunus Nusi, Sekjen PSSI Kini Jadi Komisaris Angkasa Pura yang Baru
-
Erick Thohir Angkat Sekjen PSSI Yunus Nusi Jadi Komisaris Angkasa Pura
-
Tidak Ada Penerbangan, Bandara Dhoho Kediri Vakum hingga 31 Juli 2025
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory