"Kita harapkan, performance kedua bandara akan semakin bagus. Dari sisi investasi akan dilakukan oleh AP II, dari sisi SDM juga terjadi peningkatan yang signifikan, dari sisi pelayanan juga. Wajahnya akan jadi lebih baik. Kita harapkan dalam 3 tahun ke depan, ada satu penambahan rute penerbangan," ungkapnya.
Praminto menyatakan optimismenya terhadap Bandara Fatmawati Soekarno. Bandara ini bisa segera merasakan dampak-dampak positif yang akan hadir setelah ditandatanganinya nota kesepahaman antara Angkasa Pura II dengan Kementerian Perhubungan.
"Rekam jejak Angkasa Pura II dalam mengelola bandara sangat positif. Itu sebabnya kami optimistis, hal-hal positif bisa kita rasakan bersama. Dengan dikelolanya kedua bandara ini oleh AP II, mudah-mudahan hal ini menjadi penarik minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata di Tanah Air," cetusnya.
Coorporate action yang dilakukan AP II ini mendapat apresiasi Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Menurutnya, pariwisata sangat bisa diandalkan untuk meningkatkan jumlah penumpang untuk bandara-bandara tersebut.
"Destinasi wisata yang diandalkan AP II untuk Bandara Radin Inten II ada Pulau Kubur (Pemancingan), Pantai, Tanjung Setia (Surfing), Teluk Kiluan, Pantai Pasir Putih, Way Kambas Nasional Park, Taman Wisata Purbakala Pugung Raharjo dan tentu saja Gunung Krakatau," sebutnya.
Sementara untuk Bandara Fatmawati Soekarno, potensi wisata yang diharapkan, ada Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno, Pantai Panjang, Pantai Sungai Suci, Pantai Linau Bintuhan, Rumah Ibu Fatmawati Soekarno dan Wild Sumatera Tours.
Khusus Bandara Binaka, ada wisata budaya dan bahari yang ada di Nias. Menpar mencontohkan Pusaka Budaya Nia, yang memaparkan situs Megalitik di Nias Selatan.
Ada juga Pusaka Budaya Nias, yang memaparkan kekayaan adat lompat batu yang tersaji di beberapa Desa di Nias Selatan, seperti Desa Bawomatulo.
"Wisata baharinya juga ada Pantai Tureloto (Nias Utara). Di Kepulauan Hinako, yang popular di antaranya Pulau Serambau dan Pulau Tello. Kemudian ada Pantai Sorake dan Lagundri, yang sering dipakai event selancar skala internasional sejak 2005," paparnya.
Berita Terkait
-
10,5 Juta Orang Diproyeksikan Bakal Berlibur Naik Pesawat di Nataru
-
Tiga Bandara di Sumatera Tetap Layani Penerbangan Meski Diterjang Banjir Hingga Gempa
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink
-
Yunus Nusi Resmi Jadi Komisaris Angkasa Pura, Siapa Saja Pengurus PSSI yang Rangkap Jabatan?
-
Misi Terselubung Sekjen PSSI Yunus Nusi Terima Jabatan Komisaris Angkasa Pura
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Mensos Usulkan Kenaikan Dana Jaminan Hidup Korban Bencana, Rp 10 Ribu per Hari Dinilai Tak Relevan
-
Kaleidoskop Jakarta 2025: Wajah Baru DKJ, Amukan Si Jago Merah, hingga Banjir Tetap Jadi Langganan
-
Pramono Anung Umumkan UMP Jakarta Besok: Mudah-Mudahan Nggak Ada yang Mogok Kerja!
-
Empat Pekan Pascabencana Sumatra, Apa Saja yang Sudah Pemerintah Lakukan?
-
PKB soal Bencana Sumatra: Saling Tuding Cuma Bikin Lemah, Kita Kembali ke Khitah Gotong Royong
-
18 Ucapan Selamat Natal 2025 Paling Berkesan: Cocok Dikirim ke Atasan, Sahabat, hingga Si Dia!
-
Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Natal 24-25 Desember, Ini Jadwalnya
-
Diduga Peliharaan Lepas, Damkar Bekasi Evakuasi Buaya Raksasa di Sawah Bantargebang Selama Dua Jam
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
-
Wamenkum: Penyadapan Belum Bisa Dilakukan Meski Diatur dalam KUHAP Nasional