Bisnis / Keuangan
Kamis, 18 Desember 2025 | 09:03 WIB
Pengoperasian kembali Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta setelah direvitaslisasi. [Dok Angkasa Pura Indonesia].
Baca 10 detik
  • InJourney Airports memprediksi 10,5 juta penumpang pesawat pada 37 bandara selama Nataru 2025/2026, naik 4,1 persen dari tahun sebelumnya.
  • Puncak pergerakan penumpang Natal diprediksi 20-21 Desember 2025, sedangkan puncak Tahun Baru terjadi 3-4 Januari 2026.
  • Bandara Soekarno-Hatta akan melayani tiga juta penumpang, menjadikannya bandara tersibuk diikuti Ngurah Rai, Bali.

Suara.com - PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports memprediksi 10,5 juta orang bakal berlibur dengan naik pesawat pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Jumlah, penumpang itu secara total di 37 bandara yang dikelola Angkasa Pura.

Direktur Utama InJourney Airports, Mohammad Rizal Pahlevi, mengatakan jumlah itu meningkat 4,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2025 lalu.

"Pada periode Nataru ini jumlah penumpang pesawat di seluruh bandara InJourney Airports secara kumulatif diproyeksikan 10,5 juta penumpang atau naik 4,1 persen," ujarnya dalam konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (17/12/2025).

Direktur Utama InJourney Airports, Mohammad Rizal Pahlevi. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Rizal memproyeksikan, puncak pergerakan penumpang pesawat pada masa natal berlangsung pada 20-21 Desember 2025 dengan 590.000 pernumpang per hari.

Sedangkan, puncak arus liburan pada masa tahun baru pada 3-4 Januari 2026 dengan jumlah penumpang mencapai 560.000 orang pada 3 Januari 2026 dan 522.000 orang pada 4 Januari 2026.

Rizal mengungkapkan, penumpang pesawat paling banyak masih akan dilayani di Bandara Soekarno-Hatta. Setidaknya, bandara tersebut akan melayani 3 juta penumpang atau naik 3,3 persen.

"Sejujurnya Soekarno-Hatta pada periode weekend itu memang fluktuasi penumpangnya dari weekday 2-3 persen. Jadi, sejujurnya kami tidak terlalu memaksakan penambahan kapasitas. Kapasitas kami hari ini sudah lebih mumpuni untuk melayani jumlah penumpang maupun trafik penerbangan yang ada," imbuhnya.

Kemudian, bandara tersibuk kedua jatuh pada Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang diproyeksikan melayani 1,36 juta penumpang selama periode Nataru.

"Salah satu faktor yang mendorong peningkatan penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai adalah rute internasional yang terus tumbuh sejak awal 2025," pungkasnya.

Baca Juga: BRI Siaga Nataru dengan Kas Rp21 Triliun, Didukung Layanan AgenBRILink dan BRImo

Load More