Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengingatkan agar calon anggota legislatif yang sudah menjadi anggota DPR atau DPRD tidak ditangkap KPK karena melakukan korupsi. Dia menyarankan para caleg yang sudah jadi anggota dewan tidak melakukan "empat D".
"Empat D" yang dimaksud JK adalah datang, duduk, diam dan duit. Caleg juga harus banyak baca buku dan berdiskusi.
"Kalau anda ingin pintar berdebat dan berdiskusi, mau tidak mau harus belajar terus, membaca terus. Jangan hanya baca majalah, mesti baca buku. Ikut diskusi, supaya terhindar dari 'Empat D': datang, duduk, diam duit; bisa-bisa malah 'Lima D': ditangkap," kata Wapres Jusuf Kalla saat memberikan pembekalan di Pekan Orientasi Calon Anggota Legislatif Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Senin (3/9/2018).
Caleg DPR juga harus mengetahui kondisi dan permasalahan yang sedang dihadapi negara. Sekaligus mencari solusi terbaik untuk persoalan tersebut.
"Itulah yang sangat penting sebagai modal utama, tidak pernah berhenti belajar, tidak pernah berhenti membaca, tidak pernah berhenti berdiskusi, karena itu modalnya," tambahnya.
Selain itu, caleg DPR juga harus memiliki kemampuan untuk mendengarkan pendapat orang lain; karena apabila terpilih menduduki kursi parlemen Senayan, anggota DPR harus mampu mendengarkan dan menyuarakan aspirasi rakyat.
Menjaga kestabilan kondisi politik dan ekonomi bangsa juga menjadi tugas utama para caleg DPR, untuk menumbuhkan rasa kebangsaan di seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
"Yang penting kita stabil; khususnya dalam dua minggu terakhir, waktu Asian Games, semua orang berbicara tentang Asian Games. Tidak berbicara soal politik, jadi aman, damai, berpeluk-pelukan. Iya, itu tanda kebangsaan yang baik," ujar Kalla.
Pekan Orientasi Caleg Partai Nasdem diselenggarakan sejak Sabtu (1/9) dengan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri pula oleh bakal cawapres Ma'ruf Amin. Orientasi tersebut diikuti oleh 560 caleg anggota DPR dari Partai Nasdem, yang akan bertarung untuk memperebutkan target 100 kursi DPR dalam Pileg 2019. (Antara)
Baca Juga: Terkait Korupsi Garuda, KPK Panggil Bos Mugi Rekso Abadi
Berita Terkait
-
Terkait Korupsi Garuda, KPK Panggil Bos Mugi Rekso Abadi
-
Wakil Ketua KPK Basaria: Polwan Jangan Mau Dapat Hadiah Jabatan
-
Kasus PLTU Riau, KPK Periksa Dirut Pertamina Nicke Widyawati
-
KPK Pastikan Ada Tersangka Baru Kasus APBD Kota Malang
-
Penutupan Asian Games 2018, JK: Indonesia Bersahabat untuk Asia
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik