Suara.com - Kementerian Perhubungan diminta jeli dalam memutuskan perbuatan aktivis #2019GantiPresiden Neno Warisman yang menggunakan Public Address System (PAS) atau mikrofon yang biasa digunakan pramugari pesawat untuk memberikan informasi saat berada di dalam pesawat. Ini dikatakan pengamat penerbangan Gerry Soejatman menanggapi respon pemerintah.
Menurut Gerry, pemerintah jangan sembarang menetapkan pelanggaran keselamatan penerbangan tanpa adanya dasar peraturan.
Apalagi, lanjut dia, saat ini sudah memasuki tahun politik. Sehingga, tindakan tersebut bisa dimanfaatkan banyak orang untuk menyerang lawan politiknya.
"Kok gara-gara ini dari oposisi digembor-gemborkan. Jadi bukan ini dilarang atau nggak. Kita harus smart dari sisi ini jangan hanya larang-larang," ujar Gerry saat dihubungi Suara.com, Senin (3/9/2018).
Gerry kemudian berkaca pada perlakuan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang juga pernah menggunakan mikrofon pesawat.
Namun, lanjut Gerry, Menteri Susi tidak dianggap melanggar oleh pihak manapun. Menurut Gerry pemerintah harus mempunyai pertimbangan yang kuat sebelum menetapkan pelanggaran atau tidak.
"Bu susi (pakai mikrofon) nggak apa-apa, tetapi kalau yang lain dibilang melanggar, kita nggak bisa gitu. Kita harus fair dari segi peraturan, gara-gara pilihan politik satu fair satu nggak. Itu nggak fair sama sekali," jelas dia.
Melalui mikrofon tersebut, Neno Warisman tanpa diminta, meminta maaf ke penumpang dan curhat mengenai penolakan warga Pekanbaru, Riau terhadap kedatangan dirinya beberapa waktu lalu.
Sedangkan Menteri Susi menggunakan mikrofon pesawat Garuda untuk menyampaikan Selamat Hari Kartini kepada para penumpang penerbangan khusus "Kartini Flight" GA 204 rute Jakarta - Yogyakarta di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada (21/4/2018).
Baca Juga: Neno Warisman Pakai Mik Pesawat, Aturan Penerbangan Dipertanyakan
Sementara Kemenhub menganggap perbuatan Neno Warisman menggunakan PAS pesawat Lion Air melanggar peraturan keselamatan penerbangan. Menurut Kemenhub penggunaan PAS hanya boleh dioperasikan oleh awak kabin pesawat.
Atas kejadian itu, Kemenhub juga melayangkan surat teguran kepada manajemen Lion Air untuk menindak tegas Station Manager, PIC, dan Cabin Crew yang tidak melaksanakan internal SOP secara baik dan benar. (Achmad Fauzi)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi
-
Dokter Tifa Klaim Punya Data Australia, Sebut Pendidikan Gibran 'Rawan Scam dan Potensial Fake'