Suara.com - Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengaku kecewa melihat adanya pengadangan terhadap sejumlah aktivis gerakan #2019GantiPresiden. Ia meminta kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan untuk segera melaporkannya ke Komnas HAM.
Ahmad menjelaskan, Komnas HAM sangat terbuka untuk membantu pihak-pihak yang merasa dirugikan atau mendapat tekanan. Sejauh ini, kata Ahmad, belum ada satupun pihak yang mengadu ke Komnas HAM terkait gerakan #2019GantiPresiden.
"Secara normatif kita sangat kecewa ada tindakan persekusi dari mana pun siapapun. Sebenarnya kami sudah menunggu, sekarang ini beberapa pihak yang merasa haknya dikurangilah, ya sudah datang kemari (melapor ke Komnas HAM)," ujar Ahmad di Gedung Komnas HAM, Jalan Laturharhari, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/9/2018).
Menurutnya, apabila tidak ada yang melaporkan, Komnas HAM tidak bisa mengawasi atas adanya tindakan pengadangan atau persekusi. Dengan adanya pelaporan, tentu akan memudahkan Komnas HAM untuk mengawasinya.
"Kita berharap kalau ini diteruskan dengan pengaduan, kita akan kirim tim, kita akan monitoring, kita akan kaji sehingga rekomendasinya lebih persis, lebih pas," kata dia.
Oleh karena itu, Ahmad meminta kepada seluruh pihak yang merasa hak kebebasannya dihalang-halangi, untuk segera melaporkannya baik kepada Komnas HAM atau kepolisian.
"Nanti penegak hukumnya yang kita awasi sudah benar gak dia menjalankan, jangan bukan juga merasa dia memiliki wewenang, kalau kayak begini bisa kacau balau," ujarnya.
Diketahui, acara deklarasi gerakan #2019GantiPresiden kerap kali ditolak dan diadang sekelompok masyarakat di sejumlah daerah. Dari serangkaian penolakan tersebut, tak jarang malah menimbulkan bentrok antara masyarakat yang pro dan kontra.
Yang paling mencuri perhatian publik adalah penolakan salah satu aktivis gerakan #2019GantiPresiden Neno Warisman. Neno Warisman sempat dipaksa pulang dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau pada Sabtu (25/8).
Baca Juga: Dibalut Bra Putih, Agnez Mo Asyik Bercumbu dengan Chris Brown
Selain itu, aktivis #2019GantiPresiden, Ahmad Dhani juga mengalami kejadian yang sama di Surabaya, Jawa Timur. Hotel Majapahit, Surabaya, yang menjadi tempat istirahatnya dikepung sekelompok massa penolak acara deklarasi #2019GantiPresiden.
Kala itu Ahmad Dhani sempat kesal terhadap tindakan dari pihak kepolisian. Alih-alih membubarkan massa tersebut, pihak kepolisian malah menyuruh Ahmad Dhani untuk meninggalkan Surabaya dengan alasan keamanan.
Berita Terkait
-
Kasus Munir, Komnas HAM: Jadikan 7 September Hari Perlindungan
-
Bukti Rekaman Deputi BIN, Komnas HAM Yakin Kasus Munir Terungkap
-
Deklarasi #2019PrabowoPresiden, Ahmad Dhani Jadi Incaran
-
Komnas HAM Ingatkan Kementrian dan Lembaga Patuhi Hak Asasi
-
#2019GantiPresiden Jadi #2019PrabowoPresiden, Pengamat: Wajar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf