Suara.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta bersama Forum Jurnalis Freelance menggelar aksi solidaritas atas penangkapan dua jurnalis Reuters di Myanmar Wa Lone (32) dan Kyaw Soe Oo (28). Aksi digelar di depan Kedubes Myanmar, Jumat (7/9/2018).
Dalam aksi itu para jurnalis menuntut pemerintah Myanmar membebaskan kedua jurnalis Reuters tersebut karena merupakan suatu tindakan kriminalisasi pada pers.
Pada Senin (03/09/2018) pengadilan Myanmar menyatakan kedua jurnalis Reuters tersebut bersalah. Mereka divonis 7 tahun penjara karena kasus pembocoran kerahasian negara.
Menurut AJI, pengadilan Myanmar telah menodai kebebasan pers. Kedua jurnalis Reuters itu ditangkap pemerintah Myanmar karena berhasil memperoleh dokumentasi foto dari konflik Rohingya.
"Kami meminta Aung San Suu Kyi untuk membebaskan kedua teman kami dari Reuters Myanmar. Mereka tidak bersalah dan tidak melakukan tindakan kriminal," ujar Fira Abdurachman selaku koordinator lapangan aksi AJI di Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta Utara, Jumat (09/09/2018).
Menurut Fira, apa yang telah terjadi dengan dua wartawan Reuters di Myanmar itu bisa saja terjadi di Indonesia. Karena Myanmar dan Indonesia memiliki hubungan yang sama.
AJI Jakarta pun mendesak pemerintah Myanmar agar menghormati hak kedua jurnalis Reuters tersebut dalam menjalani profesi jurnalis. Pemerintah Myanmar juga harus menghargai kebebasan berpendapat dan berekspresi dari kedua jurnalis tersebut. (Imron Fajar)
Berita Terkait
-
Permintaan Maaf Militer Myanmar Atas Publikasi Foto Tak Benar
-
2 Jurnalis Reuters Dihukum 7 Tahun Saat Liput Muslim Rohingya
-
9 Tahun Menghilang, Misteri Kapal Hantu Sam Ratulangi Terpecahkan
-
Kapal Hantu Sam Ratulangi Mendadak Muncul Setelah 9 Tahun Hilang
-
Kapal Hantu Sam Ratulangi Ngambang di Myanmar, 2009 Ada di Taiwan
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP