Suara.com - Peter Kasenda, sejarawan otoritatif dalam kajian mengenai Bung Karno, ditemukan meninggal dunia di rumahnya, Jalan Bukit Permai Blok T No 7 RT6/RW6 Perum Sarigaperi, Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/8/2018).
Sehari setelahnya, Selasa (11/8), anggota Lingkungan Santa Angela Merici mengadakan doa di rumah tempat Peter Kasenda ditemukan meninggal dunia.
Ketua Lingkungan Santa Angela Merici Marianty Darmawan (40) bersama warga sekitar, juga sempat menaburi bubuk kopi.
"Ya memang kami ada tabur kopi di rumah Pak Peter, sebelum melakukan doa," kata Marianty.
Selain bubuk Kopi, Marianty bersama warga juga menyiram cairan pemutih baju ke lantai tempat Peter Kasenda ditemukan tewas.
"Tujuannya untuk menghilangkan bau anyir yang menyengat, agar kami khusyuk dalam berdoa," ujar dia.
Marianty menjelaskan, jasad Peter Kasenda selain mrngeluarkan bau anyir, juga mengeluarkan cairan.
"Saya menyaksikan langsung, posisinya dalam keadaan tengkurap, sudah membengkak dan mengeluarkan cairan, bau anyir sangat tajam, bisa tercium hingga jarak 5 meter," jelas dia.
Sementara Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota telah menyerahkan hasil autopsi jenazah Peter Kasenda kepada keluarga, Selasa pagi. Penyebab kamatian Peter Kasenda sudah terungkap.
Baca Juga: Adidas Luncurkan Sepatu untuk Para Vegan, Tertarik?
"Hasil autopsi dari dokter, korban tewas akibat mengidap penyakit Jantung," kata Kepala Subbagian Humas Polres Metropolitan Bekasi Kota Ajun Komisaris Erna Ruswing Andari.
Dengan demikian, penyidik menutup kasus kematian Peter Kasenda lantaran tidak ada tindakan kriminal.
"Kami tutup kasusnya, sudah dipastikan korban meninggal akibat sakit. Dari hasil autopsi, korban tewas pada Jumat (7/9/2018)," tandasnya.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot