Suara.com - Sebanyak 57 warga RT 62/RW 16, Lowanu, Surosotan, Yogyakarta yang mengalami keracunan setelah makan soto ayam dan bubur bubur kacang hijau akan dibantu proses pengobatannya oleh Pemkot Yogyakarta. Jumlah korban setelah didata ulang per Kamis (20/9/2018) hari ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Yogyakarta, Agus Sudrajat mengatakan, sudah dapat intruksi dari Wali Kota Yogyakarta untuk dapat memberikan bantuan biaya kepada pasien. Agus menyebut sejauh ini masih ada 12 pasien yang dirawat inap di RSUD Yogyakarta.
"Bapak wali kota mengintruksikan agar bisa ditangani," kata Agus saat ditemui di RSUD Yogyakarta.
Ia menjelaskan, proses administrasi yang akan dilakukan adalah dengan memastikan jaminan kesehatan pasien korban keracunan.
“Skala pembiayaan pakai Jamkes kota dan BPJS, tadi keliling memastikan pasien punya BPJS," ujar Agus.
Sementara itu, bagi korban yang tidak punya jaminan kesehatan tidak perlu khawatir, karena biaya pengobatan akan tetap dibantu.
“Kalau tidak punya jaminan kami upayakan membantu, administrasi dibantu. Kita bantu betul,’’ Agus menegaskan.
Sebelumnya pada Rabu (19/6/2018), 38 orang warga Lowanu di RT 62/RW 16 awalnya dilaporkan menderita keracunan usai menyantap makanan soto dan bubur kacang hijau saat mengikuti kegiatan posyandu yang merupakan kegiatan rutin warga di RW 16, Lowanu, Yogyakarta.
Namun hingga Kamis (20/9/2018) pagi, jumlah korban bertambah menjadi 57 orang. Ini karena ada pasien yang sebelumnya dirawat dan dibolehkan pulang, ternyata balik lagi ke rumah sakit karena tak kunjung membaik.
Baca Juga: Gerai Cupang Dibully, Pemprov DKI: Jangan Diremehkan!
Kontributor : Abdus Somad
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Wali Kota Prabumulih Beri Hadiah Motor Listrik ke Kepsek SMPN 1, Auto Dinyinyiri Warganet
-
Pemerintah Akui Ada Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur dengan Danantara, Tapi...
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian