Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui kecewa lantaran melihat tim relawan Jokowi-Maruf telah mencuri start kampanye terlebih dahulu. Pasalnya, dalam deklarasi kampanye damai yang digelar KPU di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, tim relawan Jokowi-Maruf telah membawa atribut kampanye.
Sementara itu, tim relawan Prabowo-Sandiaga belum mengenakan atribut apapun. Awalnya, SBY hadir di acara deklarasi dan mengiringi arak-arakan rombongan Prabowo-Sandiaga mengelilingi Monas.
Namun, saat rombongan mulai keluar pintu gerbang Monas tampak ratusan pendukung Jokowi-Maruf telah menunggu di depan gerbang. Relawan yang terdiri dari Gojo dan Projo itu mengenakan atribut penuh seperti kaos bertuliskan Jokowi-Maruf, bendera hingga umbul-umbul.
Sementara, saat rombongan Prabowo-Sandiaga keluar gerbang Monas, tidak nampak relawan pendukung keduanya. Hanya ada beberapa relawan saja yang mengenakan kaos hitam bertuliskan 2019 Prabowo Sandiaga Presiden.
"Pak Hinca, Pak Hinca ini panitia bukan?," tanya SBY kepada Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan ketika melihat para relawan Jokowi-Maruf dengan atribut kampanye lengkap di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018).
"Demokrat tertib sesuai aturan, tapi yang lain sudah kampanye," lanjut SBY.
Usai memprotes hal itu, SBY langsung berhenti tak mengikuti rombongan arak-arakan pasangan capres dan cawapres. Ia memilih untuk pergi meninggalkan lokasi deklarasi berlangsung.
Sementara itu, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan sang ketua umum Demokrat itu memang kecewa lantaran menilai kubu Jokowi-Ma'ruf telah mencuri start memulai kampanye lebih awal. Padahal, deklarasi belum dimulai namun para relawan Jokowi-Maruf sudah memakai atribut.
"Kami merasa tidak nyaman dengan kampanye deklarasi ini karena ketika kami melintasi karnaval kami merasa diperlakukan tidak adil," kata Ferdinand.
Baca Juga: Aksi Vandalisme Kereta MRT Bikin Kecewa Menhub Budi Karya
Menurut Ferdinand, tim Prabowo-Sandiaga telah mematuhi semua aturan dari KPU dengan tidak membawa atribut kampanye sebelum deklarasi digelar. Timnya akan melaporkan pelanggaran itu ke KPU.
"Ketika rombongan pak SBY melintas kami diteriaki dari sebelah kanan. Di situ kami lihat ada bendera Projo bahkan posko Projo kami melihat di sini ketidakadilan kampanye damai. Kami merasa terjebak di dalam euforia pendukung pak Jokowi," ungkap Ferdinand.
Berita Terkait
-
Deklarasi Kampanye Damai, Zulhas: Jangan Sampai Bertengkar
-
Jadwal Penyerahan Laporan Dana Kampanye Parpol di KPU RI
-
Capres-Cawapres Diarak Keliling Monas, Tim Prabowo Sepi Pendukung
-
Hadiri Kampanye Damai, Prabowo dan Titiek Soeharto Datang Semobil
-
Kampanye Damai Kenakan Baju Adat, Ma'ruf Amin Tampil Beda
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar