Suara.com - Komisi Pemilihan Umum akan menggelar gerakan ”Lindungi Hak Pilih”, sebagai upaya agar warga yang belum memunyai dokumen kependudukan tapi berhak memilih, bisa ikut mencoblos pada Pemilu maupun Pilpres 2019.
Anggota KPU Viryan Aziz mengatakan, gerakan tersbut akan berlangsung sejak tanggal 1 Oktober 2018 hingga 28 Oktober 2018.
Ia menuturkan, gerakan itu penting dilakukan karena berdasarkan data, sedikitnya 3 juta penduduk belum memiliki KTP elektronik.
”Padahal, mereka memunyai hak untuk terdaftar sebagai pemilih pada Pemilu dan Pilpres 2019. Jadi, kami akan menyisir secara langsung, hak pilih mereka. Bukan coklit (pencocokan dan penelitian), tapi verifikasi faktual,” kata Viryan, Rabu (26/9/2018).
Ia menjelaskan, gerakan itu nantinya dilakukan tim KPU yang mendatangi kantor-kantor desa dan kelurahan.
Tim KPU juga akan mengajak warga datang ke kantor-kantor tersebut untuk memeriksa status mereka dalam daftar pemilih tetap (DPT).
Bahkan, Viryan menuturkan bila memungkinkan, akan turut mengajak pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk mengajakan masyarakat agar tergerak datang ke kantor desa dan kelurahan.
"Harapannya ya bila memungkinkan paslon juga berkenan," pungkasnya.
Baca Juga: 12 Hari Hilang, Rusminah Tewas dengan Kepala Terpisah
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram