Suara.com - Anggota KPU Wahyu Setiawan mengakui, tak memahami alasan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang memilih walkout (WO) dalam deklarasi kampanye damai, Minggu (23/9) akhir pekan lalu.
Ia menuturkan, KPU hingga kekinian belum menerima laporan komplain dari SBY maupun Partai Demokrat.
Wahyu mengatakan, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean melalui media massa menegaskan bukan atribut yang dipersoalkan SBY, melainkan adanya ujaran provokatif.
"Saya juga tidak memahami persoalannya, karena belum ada laporan. Kalau yang disoal adalah ungkapan provokatif, apa bunyinya? Masak ada yang beteriak ‘dua periode’ dianggap provokatif?” tukas Wahyu di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018).
Wahyu lantas menampik tuduhan KPU tidak profesional sebagai penyelenggara acara deklarasi Pemilu dan Pilpres 2019 Damai tersebut.
Ia menjelaskan, massa pendukung Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin yang membawa atribut berada di luar arena deklarasi.
"Sementara di arena deklarasi steril dari semua atribut. Jadi, kami tidak bisa menerima kalau dituding tak profesional,” tegasnya.
Namun, Wahyu kembali menegaskan, KPU mempersilakan siapa pun mengajukan protes terhadap acara tersebut, termasuk Partai Demokrat.
"Kalau mereka (Demokrat) mau laporkan silakan saja. Kami mempersilakan semua pihak memberikan saran, masukan, kritik kepada KPU sebagai penyelenggara pemilu," pungkasnya.
Baca Juga: Cina Cetak Dua Gol, Indonesia U-19 Tak Berdaya di Babak Pertama
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
-
Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi