Suara.com - Plt Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu menegaskan, pihaknya telah melaporkan akun Facebook dengan nama Abdul Jalil kepada pihak kepolisian. Akun bernama Abdul diduga menyebarkan foto tidak benar alias hoaks kegiatan bantuan sosial yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) di Palu, Sulawesi Tengah.
Ferdinandus mengatakan, pelaku telah membuat keresahan di publik dengan mengunggah foto tidak sesuai dengan keterangan fotonya. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, pelaku penyebar hoaks akan dilaporkan kepada pihak berwajib.
"Jadi sesuai arahan presiden penyebar hoaks harus dilaporkan ke polisi, kami sudah koordinasi Direktorat IT dan Cyber Crime Mabes Polri untuk ditindaklanjuti sebagai proses penegakan hukum," kata Ferdinandus saat ditemui di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).
Awalnya, ada salah seorang warganet melaporkan akun atas nama Abdul Jalil yang mengunggah foto sekelompok pria menggunakan kaos FPI sedang evakuasi bersama tim BPBD. Menyertai unggahan itu, akun itu menuliskan caption "Gerak cepat relawan FPI evakuasi korban gempa Palu 7,7".
Saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan mesin scrolling yang dimiliki Kemenkominfo, didapati bahwa ternyata foto itu diambil pada 2015 silam saat evakuasi bencana longsor di Sukabumi, bukan foto evakuasi bencana gempa di Palu. Sehingga, Kemenkominfo mengeluarkan pengumuman bahwa unggahan itu adalah hoaks.
Setidaknya memasuki hari kelima paska gempa Palu dan Donggala, Kemenkominfo sudah melaporkan sebayak delapan akun penyebar hoaks kepada pihak kepolisian. Selain itu, akun penyebar hoax itu sudah dinonaktifkan oleh penyedia media sosial.
"Total sudah ada 8 yang kami laporkan hoax. Kami juga sudah meminta penyedia jasa media sosial untuk take down akun-akun itu," tandasnya.
Berita Terkait
-
Timses Jokowi: Kejahatan Publik, Jika Ratna Sarumpaet Rekayasa
-
Jokowi Kembali Bertolak ke Palu Pagi Ini, Tinjau Penanganan Gempa
-
Jokowi Ingin Asian Para Games Jadi Kado Bagi Korban Gempa
-
Iriana Ultah, Jokowi Cuma Kasih Hadiah Seharga Rp 256 Ribu
-
Ratna Sarumpaet Dikeroyok, Laskar FPI Jaga Rumah Neno Warisman
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU