Suara.com - Ratna Sarumpaet diduga memakai dana bantuan kemanusiaan untuk membiayai operasi plastik (oplas) di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.
Terkait hal itu, Sandiaga Uno memilih enggan berkomentar lebih jauh terkait adanya dugaan penyalahgunaan dana bantuan korban Danau Toba oleh Ratna Sarumpaet. Dirinya enggan terkecoh dengan isu di luar kampanye.
Sandiaga mengatakan bahwa persoalan penyelewangan dana yang dilakukan Ratna Sarumpaet bukanlah menjadi urusan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga.
Dirinya telah menyerahkan seluruh kewenangan pihak berwajib untuk menyelesaikan kasus berita bohong Ratna Sarumpaet.
"Itu bukan ranah tim pemenangan bukan ranah kami, kami serahkan kepada pihak yang berwenang untuk menangani ini," kata Sandiaga di Al Jazeerah Signature Restaurant & Lounge, Jalan Johar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/10/2018).
Sandiaga menyatakan bahwa BPN Prabowo - Sandiaga harus mengembalikan fokusnya ke dalam isu utama kampanye. Dirinya enggan apabila BPN kembali terkecoh dengan isu-isu yang berkaitan dengan Ratna Sarumpaet.
Pasalnya, saat isu Ratna Sarumpaet dikeroyok hingga akhirnya aktivis HAM itu mengaku bahwa dirinya babak belur karena menjalani operasi plastik, beberapa isu utama di tengah masyarakat terlupakan.
Kata Sandiaga, pada saat itu nilai tukar rupiah dengan dolar Amerika Serikat tembus di atas Rp 15.000, kemudian adanya dorongan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak. Belum lagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah masih perlu mendapat perhatian.
"Ini yang berharap kita kembali ke laptop kembali ke dua isu utama jangan kita terkecoh dengan kegiatan yang mengalihkan isu utama kita yaitu isu ekonomi," pungkasnya.
Untuk diketahui, polisi telah menemukan fakta baru terkait dugaan Ratna Sarumpaet memakai dana bantuan kemanusiaan untuk membiayai operasi plastik di Rumah Sakit Khusus Bedah Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan, temuan dugaan penggunaan dana bantuan kemanusiaan untuk korban kapal karam di Danau Toba Sumatera Utara itu merupakan pengembangan dari kasus penyebaran hoaks Ratna Sarumpaet.
"Itu bagian dari pengembangan, teknis penyelidikan dari laporan yang kami tangani," kata Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (4/10/2018).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
KPK 'Bidik' Wagub Riau SF Hariyanto, Dugaan Korupsi Proyek PUPR Makin Panas
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon