Suara.com - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, Mukhamad Misbakhun menegaskan, penundaan kenaikan harga BBM premium tidak ada kaitannya dengan kontestasi Pilpres 2019. Ia menilai terlalu naif jika hal itu dikaitkan dengan Pilpres 2019.
"Terlalu naif kalau dikatakan bahwa penundaan kenaikan BBM dikaitkan dengan kontestasi Pilpres. Penundaan itu karena pemerintah melihat bahwa kenaikan dolar AS dan kenaikan harga minyak masih bisa di-manage dengan risiko fiskalnya oleh pemerintah," kata Misbakhun saat dihubungi, Kamis (11/10/2018).
Terkait hal itu, Misbakhun mengatakan, pihaknya tidak khawatir bila pengambilan keputusan itu akan mempengaruhi elektabilitas Jokowi. Pasalnya saat ini, berdasarkan berbagai hasil survei, Jokowi menunjukan posisi semakin kuat sebagai presiden pilihan rakyat.
Kendati demikian, pihaknya perlu berhati-hati dalam mengambil kebijakan. Sebab, setiap kebijakan yang diambil Jokowi rawan dijadikan bahan gorengan politik oleh rivalnya di Pilpres 2019.
Bahkan ia menilai, kubu rival itu selalu menjadikan semua isu sebagai komoditas bahak kritik kepada pemerintah Jokowi tanpa memperhatikan subtansi dari kritikan itu.
"Mereka miskin konsep dan dangkal dalam membangun narasi program. Akibatnya semua dijadikan bahan kritik dan polemik di ruang publik karena kehilangan narasi besar membangun negara," pungkasnya.
Diketahui, Presiden Jokowi urung menaikan harga BBM premium sebesar Rp 7000 per liter. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, Jokowi memikirkan rakyat kecil. Sehingga premium batal dinaikkan.
"Atas perintah dan arahan bapak Presiden, premium batal naik, " kata Agung saat dihubungi, Rabu (10/10) malam.
Baca Juga: Hand Sanitizer Lebih Efektif Bunuh Kuman Dibanding Sabun dan Air
Berita Terkait
-
Premium Batal Naik, Jokowi Dinilai Berpihak ke Rakyat Miskin
-
Heboh Guru SMA Doktrin Anti-Jokowi, Psikolog: Ini Bahaya
-
Kubu Prabowo Adaptasi Strategi Kemenangan Anies di Pilkada DKI
-
Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Buat Nilai Tukar Rupiah Menguat?
-
Gerindra Ungkap Pilpres 2019 Masa Terberat Prabowo karena Ini
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka