Suara.com - GNPF-U, organisasi eks demonstran anti-Ahok, menyatakan dukungan kepada PKS pada Pemilu 2019.
Ketua GNPF-U Yusuf Martak mengatakan, dukungan itu diberikan karena PKS memunyai komitmen yang sama dengan kelompoknya.
Bahkan, Yusuf mengakui, GNPF-U mendukung Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 karena PKS turut mengusung keduanya.
"Sejak awal kami mendukung Prabowo – Sandiaga karena mereka berkoalisi dengan PKS," kata Yusuf seusai menghadiri acara Konsolidasi Akbar Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10/2018).
Yusuf mengatakan, PKS kerap melibatkan GNPF-Udalam proses pengambilan keputusan dan kegiatan partai seperti halnya dalam acara Konsolidasi Akbar Nasional PKS.
Karenanya, dia merasa GNPF-U selalu diberi kehormatan oleh partai yang dipimpin Sohibul Iman tersebut.
Yusuf juga mengungkapkan, akan mengerahkan anggota GNPF dan alumni aksi 212 untuk memenangkan PKS pada Pemilu 2019.
"Kami akan berkoloborasi, berkomunikasi dan bekerjasama dengan GNPF Ulama yang ada di daerah maupun 212 di daerah," imbuhnya.
Baca Juga: Begini Kronologis Kecelakaan Saleem Iklim
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAM Senilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan
-
HLN ke-80, 171 Warga Tulungagung Peroleh Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
KCIC Pastikan Isu Dugaan Korupsi Whoosh Tak Pengaruhi Jumlah Penumpang
-
RUU PPRT: Bukan Sekadar Upah dan Kontrak, Tapi Soal Martabat Manusia yang Terlupakan