Suara.com - Seminar yang menghadirkan Sudirman Said—salah satu juru kampanye Prabowo Subianto – Sandiaga Uno—di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, mendadak dilarang, pada hari Jumat (12/10) pekan lalu.
Acara yang diinisiasi oleh Lembaga Dakwah Fakultas Peternakan dan BEM Fakultas Peternakan UGM tersebut, bertajuk “Kepemimpinan di Era Milenial”, dan Sudirman Said adalah pemateri kuncinya.
Rektor UGM Prof Ir Panut Mulyono MEng Deng menegaskan, pelarangan seminar tersebut dikarenakan acaranya tak sesuai prosedur.
"Kami ingin menyampaikan bahwa Fakultas Peternakan pada hari Jumat tak memberikan izin penggunaan ruang, bukan membatalkan seminarnya. Pencabutan itu dilakukan setelah diketahui tidak sesuai prosedur,'' ujar Panut Mulyono saat memberikan keterangan pers di Balairung UGM, Senin (15/10/2018).
Karenanya, ia menegaskan insiden itu tidak terkait Sudirman Said yang berasal dari kubu Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
"Sebagai universitas nasional, setiap civitas academica harus bersikap netral dalam setiap perhelatan politik," jelasnya.
Panut juga menegaskan, tidak ada ancaman DO terhadap mahasiswa yang menyelenggarakan seminar tersebut.
"Tidak pernah ada pernyataan ancaman seperti itu. Baik dari rektorat maupun dekanat,” tegasnya.
Ali Agus, Dekan FP UGM, menjelaskan ada prosedur yang dilanggar dalam peminjaman ruangan. Salah satunya adalah pengajuan peminjaman dilakukan hanya dalam waktu dua hari sebelum pelaksanaan.
Baca Juga: Datangkan Saksi Ahli, Ahmad Dhani Semakin Merasa Tak Bersalah
“Padahal, seharusnya, permohonan peminjaman ruangan untuk kegiatan nonperkuliahan harus diajukan dua pekan sebelum acara,” jelasnya.
Karenanya, ia menepis tuduhan bahwa UGM membatakan seminar secara sepihak karena mendatangkan Sudirman Said.
Kontributor : Abdus Somad
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan