Suara.com - Tim Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin merasa dirugikan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) yang melarang kampanye di pesantren.
Wakil Ketua TKN Jokowi - Maruf Amin, Abdul Kadir Karding menuturkan pesantren berbeda dengan institusi pendidikan biasanya.
Ia menjelaskan, di pesantren terdapat dua jenis santri. Pertama, santri yang tinggal bertahun-tahun di pemondokan. Kedua, santri yang memang tinggal di pesantren.
Sebagian besar, kata Karding, santri yang ada di Indonesia hanya tinggal di pesantren sampai kelulusan. Karenanya, mereka perlu mendapatkan informasi politik.
"Jadi sebenarnya tidak bisa disamakan antara pesantren dan lembaga pendidikan umum. Rumah mereka (santri) di situ. Bayangkan kalau mereka tidak mendapatkan informasi politik," kata Karding di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Lebih lanjut, kata dia, meski undang-undang pemilu hanya memuat larangan kampanye di lembaga pendidikan, PKPU justru menyebut pesantren sebagai lembaga pendidikan. Untuk itu, menurutnya hal tersebut perlu didiskusikan.
"jadi ada yang korslet, dan harus didiskusikan,” tukasnya.
Kendati begitu, Karding menngungkapkan pihaknya tetap mengikuti aturan yang berlaku. Walaupun Maruf Amin yang gemar bersafari ke pesantren bukan untuk berkampanye.
"Kiai Maruf Amin tidak berkampanye di sana dan silakan Bawaslu melakukan pengawasan. Kami terbuka kok, kami ikut aturan walaupun kami merasa dirugikan," pungkasnya.
Baca Juga: Cara PSSI Panggil Pemain Bikin Sriwijaya FC Geram
Berita Terkait
-
Bos Mayapada Group Puji Jokowi Pertahankan Ekonomi dari Krisis
-
Sohibul Bolehkan PKS Kampanye Negatif, Ini Kata Kubu Jokowi
-
Nikita Mirzani Semprot Fadli Zon : Ciri-Ciri Orang Sirik
-
Fadli Zon vs Nikita Mirzani: Berani di Twitter, ke Polisi Takut
-
Alasan Pemerintah Gratiskan Produk Palestina Masuk Indonesia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng