Suara.com - Polisi langsung memeriksa Dewan Penasihat DPP Gerindra, Pendeta Heski Roring, sebagai saksi kasus penembakan misterius yang terjadi di ruang kerja anggota Komisi III DPR RI Wenny Warouw.
Menurut Heski, peristiwa penembakan itu terjadi ketika dirinya sedang bertamu ke ruangan politikus Partai Gerindra itu.
Letusan tersebut terdengar ketika baru beberapa menit dirinya sedang asyik mengobrol dengan Wenny dan anggota polisi Ajun Komisaris Besar Ronald Purba.
"Lagi asyik ngobrol, baru 10 menit, tiba-tiba ada tembakan," kata Heski di Polda Metro Jaya, Senin (15/18/2018).
Dia mengakui suara letusan dari tembakan yang berasal dari luar ruangan sangat kencang. "Oh keras sekali," kata dia.
Dia juga mengaku kepalanya nyaris terkena proyektil peluru yang menyasar hingga merusak kaca di ruangan Wenny.
Bahkan, Heski mengaku ketika itu kupingnya masih berdenging karena suara letusan proyektil yang hampir mencelakainya.
"Pokoknya sejengkal dari (kepala) saya. Saya sampai berdenging ini. Sampai kuping kiri saya ini (pengang). Pokoknya pancaran percikan kaca itu ke saya juga ya di ruangan lah," kata dia.
Setelah mendengar letusan tembakan itu, Heski dan Wenny sontak tiarap karena khawatir ada tembakan lain yang mengarah ke ruangan. Kemudian, ketiganya keluar dan meminta petugas keamanan untuk mengecek lokasi ruangan.
Baca Juga: Wong Pitoe Sapa Generasi Milenial di Lagu Dialah Dia
"Saya langsung bilang, pak jenderal tiarap pak jenderal. Ini tembakan ini. Kayak begitu. Langsung tiarap. Baru kami keluar, panggil keamanan di sini supaya diinvestigasi," kata dia.
Selain di ruangan Wenny, ruangan anggota komisi VII DPR RI Bambang Heri Purnama juga turut menjadi aksi penembakan misterius.
Sebelumnya, Ketua Pemprov Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) DKI Jakarta Irjen Setyo Wasisto mengatakan, peluru yang bersarang di ruang kerja anggota Fraksi Partai Gerindra dan Golkar DPR adalah peluru nyasar.
Dirinya mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Patut diduga, terjadi peluru nyasar," ucap Setyo di Media Center Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin sore.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina