Suara.com - Komisi I DPR RI menyayangkan adanya pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi yang diduga dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi. Sebuah kamera merekam tubuh Jamal Khashoggi tengah dimutilasi.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari mengetahui adanya kejadian yang terjadi di dalam kantor konsulat Arab Saudi di Turki. Pihaknya sangat menyayangkan adanya tindakan semacam itu kepada seorang jurnalis yang dilakukan oleh Arab Saudi.
"Pastinya, tidak boleh ada tindakan seperti itu terhadap siapapun apalagi jurnalis," kata Abdul kepada Suara.com, Senin (22/10/2018).
Dugaan Arab Saudi menjadi otak dalam pembunuhan jurnalis yang kerap kritis pada pemerintahan Arab Saudi itu pun semakin kuat usai Turki menemukan beberapa barang bukti adanya 15 'algojo' yang dikirim dari Arab Saudi untuk mengeksekusi Jamal Khashoggi.
Namun, Abdul enggan berspekulasi banyak soal kasus tersebut. Pihaknya masih menunggu hasil investigasi dari pihak terkait.
"(Kami) menunggu hasil investigasi otoritas yang berwenang dahulu," pungkasnya.
Untuk diketahui, Jamal Khashoggi, jurnalis sekaligus kolumnis The Washington Post, akhirnya diakui terbunuh oleh Kerajaan Arab Saudi.
Arab Saudi membenarkan Jamal Kashoggi tewas di dalam kantor konsulat mereka di Istanbul, Turki. Namun, mereka mengklaim Jamal Kashoggi tewas dalam perkelahian.
Sementara versi lain yang beredar adalah, Jamal Kashoggi sengaja dibunuh oleh 15 orang tim dokter dari kerajaan dengan cara dimutilasi. Setelah itu, mayatnya dicampur zat asam agar musnah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian