Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku kesulitan melakukan upaya pencegahan untuk menghilangkan budaya korupsi yang masih dilakoni sejumlah kepala daerah. Pasalnya, kata Tjahjo, meski sudah ada aturan untuk mencegah, masih saja ada pejabat daerah yang kena operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Kalau ditanyakan bagaimana cara supaya tidak ada perangkat daerah yang korupsi, yang tidak OTT (Operasi Tangkap Tangan (OTT), ya sulit. Aturannya ada," kata Tjahjo dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 bertajuk "4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla" di Kementerian Sekertaris Negara, Jakarta, Kamis (25/ 10/2018).
Dia juga mengaku akan pasang badan terhadap kepala daerah yang tertangkap KPK karena terlibat korupsi. Diketahui, kemarin malam, KPK meringkus Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra lantaran dianggap melakukan praktik suap terkait jual-beli jabatan.
"Kalau saya dikatakan harus bertanggung jawab, ya saya siap tanggung jawab. Tapi kan trennya menaik," kata dia.
Politisi PDI Perjuangan itu menambahkan Presiden Joko Widodo selalu mengingatkan kepala daerah untuk menghindari area rawan korupsi saat rapat di Istana negara. Namun kata Tjahjo hal tersebut kembali kepada perilaku dan integritas masing-masing kepala daerah .
"Kembali kepada integritas dan aturannya sudah baik. Bapak Presiden (Jokowi) pun mengumpulkan gubernur, bupati wali kota, jam 3 sampai jam 5 rapat di Istana. Area rawan korupsi yang disampaikan, hati-hati, paham," tandasnya.
Berita Terkait
-
Penyidik Polres Depok ke KPK Koordinasi Korupsi Nur Mahmudi
-
KPK Periksa Saksi Suap PLTU Riau-1 untuk Tersangka Eni dan Idrus
-
2 Kepala Daerah Jabar Ditangkap KPK, Ridwan Kamil: Pelajaran
-
KPK Tangkap Bupati Cirebon Diduga karena Jual Beli Jabatan
-
Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Ditangkap KPK, Rumah Dijaga Ketat
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah