Suara.com - Zuiva Puspita Ningrum, satu dari 189 penumpang pesawat tipe B737-8 Max Lion Air JT 610 rute Jakarta – Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) pagi, hingga kekinian belum diketahui rimbanya.
Perempuan yang berasal dari Yogyakarta tersebut, sudah dua tahun bekerja di Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Bangka Belitung. Namanya, masuk rilis orang yang masih dicari, baik oleh keluarga maupun BPK.
Mutiek Admadji, paman korban, menceritakan insiden jatuhnya pesawat yang ditumpangi Zuiva didapatkan dari media televisi pada Senin pagi.
Kala itu, keluarga sedang menonton televisi yang kemudian menayangkan pemberitaan pesawat Lion Air JT 610 jatuh.
“Baru menonton TV, ada kecalakan pesawat ke arah Pangkal Pinang, langsung dikontak (Zuiva) tak menyambung. Kami lantas mengontak suaminya, ternyata Zuiva berangkat,’’ kata Admadji saat ditemui di rumahnya Jalan Kaliurang km 5, Gang Jeruk Nomor 1 , Sleman, Senin (29/10/2018).
Ia menjelaskan, Zuiva sering bolak balik Jakarta - Pangkal Pinang. Sebab, suami dan anaknya tinggal di Jakarta, sedangkan Zuiva bekerja di Pangkal Pinang.
"Biasanya Jumat sore berangkat ke Jakarta, terus Senin pagi balik lagi ke Pangkal Pinang," tuturnya.
Mengenang Zuiva, ada sebuah cerita sendu yang pernah dialami Admadji. Ia menjelaskan, Zuiva merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.
Setelah menikah, Zuiva dikaruniai tiga anak yang masih bersekolah di SD dan TK.
Baca Juga: Tawarkan Keamanan Transfer Data, SHAREit Gandeng Google Play
“Dia anak keempat dari empat bersaudara, anak bungsu. Zuiva sudah menikah. Putranya ada yang kelas 2 SD, 3 SD dan TK,” jelasnya.
Kedua orang tua Zuiva merupakan pengusaha pia-pia di Jogja. Di mata Admadji, Zuiva sendiri dikenal sebagai orang yang pintar dan baik terhadap sesama.
“Orangnya baik, orangnya pintar, kami merasa kehilangan,’’ ujarnya.
Pada masa kuliah dulu, Admadji menjelaskan Zuiva menempuh studi di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) jurusan Ekonomi yang kemudian lanjut S2 di Universitas Gajah Mada (UGM) jurusan Akuntasi.
Ketertarikan pada dunia ekonomi sudah diminati sejak Sekolah Menegah Atas. “Dia dulu di UPN jurusan Ekonomi S2nya di UGM Akutansi UGM,’’ ucap Admadji.
Orang tua Zuiva, Senin sore, langsung menuju Jakarta untuk bertemu suami Zuiva yang sudah menunggu di posko krisis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
-
Kritik Bank Dunia ke BUMN: Jago Dominasi Tapi Produktivitasnya Kalah Sama Swasta!
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
Terkini
-
Komisi IX DPR Gelar Rapat Tertutup Bareng Kemenaker Hari Ini, Bahas Apa?
-
Apa itu Etanol yang Mau Dicampurkan ke BBM oleh Pemerintah?
-
Sekolah Internasional NJIS Turut Diteror Bom, Pelaku Minta Tebusan USD 30 Ribu Via Kripto
-
Dicap Cacat Bawaan, Subhan Palal Penggugat Ijazah Bongkar 4 Unsur Gibran Melawan Hukum!
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makarim Kembali Digelar, Kejagung Hadirkan Ahli Hukum dan Bawa Bukti Ini
-
KY 'Bedah' Vonis 1.631 Halaman Putusan Tom Lembong, Nasib Hakim di Ujung Tanduk?
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 8 Oktober 2025: Waspada Hujan & Suhu Panas di Indonesia
-
Skandal Kuota Haji: KPK Buka Pintu Periksa Ulang Yaqut Cholil, Kebijakan 50-50 Disorot
-
Cak Imin Ditunjuk Prabowo Periksa Pesantren, Wakil Ketua DPR Cucun: Bukti Negara Hadir
-
Usai Periksa Eks Bendahara Amphuri, KPK Pertimbangkan Panggil Gus Yaqut