Suara.com - Berbagai aksi penyelamatan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum dari kerusakan terus dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain membangun 27 dam penahan dan 95 gully plug, KLHK juga melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), di Kabupaten Cianjur, dalam Hutan Serbaguna seluas 10 ha dan di wilayah Perum Perhutani seluas 683,28 ha, serta membagi 15.250 bibit produktif untuk masyarakat.
"Yang disebut DAS itu adalah puncak gunung, termasuk bukit-bukitnya, dan kita harus memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) di DAS ini dengan baik, karena jika tidak, maka akan terjadi kerusakan, ketidakseimbangan air, dan lain-lain," tutur Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, mengawali sambutannya dalam "Sosialisasi Penanaman 25 Pohon selama Hidup dalam Rangka Pengendalian Kerusakan DAS Citarum", di Desa Wangun Jaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (3/11/2018).
Ia juga mengingatkan pentingnya menanam pohon sebagai upaya penyelamatan DAS, termasuk salah satunya, penanaman di Hutan Serbaguna, yang merupakan hasil inisiasi Pemerintah Kabupaten Cianjur, yang didukung oleh KLHK.
Siti menyatakan, Hutan Serbaguna bertujuan untuk mengembangkan pohon-pohon penghasil buah, yang diharapkan dapat menumbuhkan sentra-sentra buah unggulan nasional dan industri agrowisata.
Terkait hal ini, KLHK akan memberikan bibit produktif jenis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), seperti buah-buahan, yang dapat dimanfaatkan potensinya untuk perekonomian masyarakat sekitar.
"Cianjur itu top banget. Setiap hari, setiap weekend (akhir pekan), selalu ramai, dan yang top dijual oleh masyarakat adalah buah-buahan. KLHK akan mendukung penanamannya," ujarnya optimistis, yang langsung disambut tepuk tangan masyarakat Cianjur.
Ia juga sangat mengapresiasi upaya masyarakat dan seluruh pihak dalam menghijaukan Hutan Serbaguna, untuk mendukung pelestarian DAS Citarum.
Senada dengan menteri, Wakil Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, minta agar kegiatan sosialisasi dan pemberian bibit produktif ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan upaya dalam membangun lingkungan di Kabupaten Cianjur, khususnya di bidang kehutanan.
"Mudah-mudahan kegiatan ini mendukung upaya melindungi keberadaan dan fungsi hutan di Kabupaten Cianjur, serta menjadi titik tolak untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Cianjur saat ini dan di masa yang akan datang," harapnya penuh semangat.
Baca Juga: KLHK Siapkan Pedoman Penambangan Sumur Minyak Tua oleh Masyarakat
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Siti, didampingi Wakil Bupati Cianjur menyerahkan bantuan bibit produktif secara simbolis kepada enam kelompok tani hutan (KTH), yaitu KTH Nyengked, KTH Jemba Tani, KTH Komunitas Pohon Indonesia, KTH Cobaan, KTH Mustika, KTH Saridona II, dan KTH Tapos Makmur, serta kepada Kelompok Tani Pelaksana Kegiatan Hutan Serbaguna.
Selain itu, sebanyak kurang lebih 6 ribu bibit gratis jenis jeruk, jambu bool, alpukat dan mangga, juga dibagikan kepada 200 peserta masyarakat yang hadir.
Pembangunan Hutan Serbaguna di Wangun Jaya, terletak di tanah Desa Wangun Jaya, dan dirintis pada 2017 oleh Balai Pengelolaan Wilayah Hutan II, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, KLHK, dan Desa Wangun Jaya. Masih di tahun yang sama, dilakukan juga penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Cianjur dan Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (PDASHL) Citarum Ciliwung, Ditjen PDASHL KLHK.
Di sela-sela acara, Menteri Siti dan Wakil Bupati Cianjur juga melakukan dialog dengan masyarakat, kemudian melakukan penanaman, dan berfoto bersama para kelompok tani.
Salah satu masyarakat, yaitu Ny Rosidah, Kepala SD Pasir Muncang, menyampaikan, ia sangat menyambut baik program ini demi kelestarian alam dan menjaga kebutuhan air. Ia berharap, sekolah yang dipimpinnya dapat menjadi sarana edukasi penanaman pohon sejak dini melalui dukungan bibit gratis dari KLHK.
Berita Terkait
-
Kolaborasi Urban Farming Wujudkan Sungai Bersih dan Panen Melimpah di Ibu Kota
-
Kementerian Lingkungan Hidup Rampungkan Instrumen Sekolah Dorong Program Adiwiyata
-
Jangan Dibuang! Sisa Makananmu Bisa Jadi Pupuk Hingga Sumber Energi Masa Depan
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Geger Cesium-137! KLH Segel Pabrik di Serang yang Diduga Cemari Udang Ekspor, Sanksi Pidana Menanti
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina