Suara.com - Ketua Bidang Identifikasi Korban Bencana (DVI) RS Polri Kramat Jati Komisaris Besar Polisi Lisda Cancer mengatakan pihaknya telah melayani terapi hiperbarik (pemberian oksigen murni) untuk 38 penyelam yang mencari pesawat Lion Air JT 610. Dari jumlah tersebut, 32 orang di antaranya penyelam dari unsur Direktorat Polisi Air Udara (Polairud) dan enam sisanya dari relawan.
Pemberian terapi hiperbarik akan terus diberikan ke para penyelam, walaupun Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menghentikan proses evakuasi dan pencarian pesawat secara terpusat, Sabtu (10/11/2018).
RS Polri Tingkat I Raden Said Sukanto Kramat Jati telah membuka layanan hiperbarik ke para penyelam secara cuma-cuma sejak proses evakuasi dan pencarian pesawat dimulai pada 29 Oktober di Tanjung Pakis, Karawang.
RS Polri memberi layanan terapi hiperbarik ke para penyelam demi mencegah mereka terkena penyakit dekompresi pasca bertugas.
Penanggung jawab Instalasi Hiperbarik RS Polri Tingkat I Raden Said Sukanto Kramat Jati, AKBP dr Karjana menyebut dekompresi biasanya terjadi jika penyelam turun dan naik ke permukaan secara mendadak.
Kadar nitrogen dalam darah akan berikatan dengan gas dan menyumbat pembuluh darah, dan yang fatal, menyumbat organ dalam. Jika sudah tersumbat, penyelam dapat mati mendadak.
AKBP dr Karjana melanjutkan, terapi hiperbarik, merupakan prosedur standar yang harus dilalui oleh penyelam, sebelum atau sesudah melakukan kegiatan di bawah permukaan laut.
Prosedur standar itu, menurut AKBP dr Karjana, telah disepakati oleh dokter spesialis kelautan yang berpusat di RS Angkatan Laut Mintohardjo. (Antara)
Baca Juga: Update Lion Air JT 610, RS Polri Periksa 195 Kantong Jenazah
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
Terkini
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius
-
Anak Menteri Keuangan Blak-blakan: Purbaya Ternyata Tak Setuju dengan Redenominasi Rupiah
-
Percepat Tanggulangi Kemiskinan, Gubernur Ahmad Luthfi Gandeng Berbagai Stakeholder
-
Tok! MK Putuskan Jabatan Kapolri Tak Ikut Presiden, Jaga Polri dari Intervensi Politik
-
Siswa SMAN 72 Bantah Ada Bullying di Sekolah: Jangan Termakan Hoaks