Suara.com - Mayat Iin Puspita masih tersimpan di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2018). Mayat Iin Puspita sudah berada di RS Fatmawati sejak, Selasa malam kemarin.
Mayat Iin Puspita tersimpan di ruangan Instalasi Forensik dan Pelayanan Jenazah RS Fatmawati. Mayat Iin Puspita ada di kamar jenazah.
Tata Usaha Instalansi Forensik dan Pelayanan Jenazah RSUP Fatmawati menginformasikan belum ada pihak mana pun yang mengklaim sebagai keluarga Iin Puspita. Sehingga jenazah untuk sementara disimpan di kamar jenazah RS Fatmawati.
Yustian dan pacarnya Nissa Regina tega membunuh dan menyimpan mayat Ciktuti Iin Puspita di dalam lemari indekos, diduga karena persoalan uang tips dari pelanggan.
Iin Puspita diketahui merupakan perempuan yang bekerja sebagai pemandul lagu di tempat karaoke bilangan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Nissa juga merupakan rekan seprofesi Iin Puspita.
Regina dan Yustian akhirnya menemui Iin Puspita di indekosnya, Mampang Prapatan, Jaksel, untuk meminta uang tips titipan tersebut. Namun, Regina ternyata tak mendapat uang tips titipan tersebut sebesar yang diberitahukan oleh pelanggan.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, Iin Puspita hanya memberikan Rp 500 ribu. Sementara Regina berkeras bahwa uang tips yang dititipkan itu berjumlah Rp 1,2 juta. Kesal terhadap sikap Iin Puspita yang membuat marah sang pacar, Yustian memukul kepala korban memakai palu.
Setelahnya, Yustian dan Regina memasukkan tubuh Iin Puspita yang telah tewas ke dalam lemari untuk menghilangkan jejak.
Baca Juga: Iin Puspita Sosok Pencinta Doraemon, Yuk Intip Isi Kamarnya
Berita Terkait
- 
            
              Iin Puspita Sosok Pencinta Doraemon, Yuk Intip Isi Kamarnya
 - 
            
              Sebelum Dibunuh, Pelaku dan Iin Puspita Sempat Bertengkar Hebat
 - 
            
              Iin Puspita Dibunuh dan Disimpan di Lemari Gara-gara Uang Tips
 - 
            
              Sadis, Iin Puspita Dibunuh Pakai Palu Lalu Disimpan di Lemari
 - 
            
              Penonton Rekonstruksi Pembunuhan Gaban Murka: Haris Biadab!
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah