Suara.com - Anak buah Hercules Rosario Marshal kerap mengintimidasi pihak PT Nila Alam. Tidak hanya itu, para penyewa gudang yang berlokasi di PT Nila Alam juga kerap dijadikan objek pemerasan oleh komplotan Hercules.
Tidak tanggung tanggung, mereka hanya bermodalkan senjata tajam parang untuk melakukan pemerasan. Hal itu dikatakan Jamal, salah satu sopir muatan barang yang bekerja di gudang tersebut.
"Kebetulan saya pernah liat kejadiannya pas mereka datang. Wah mereka (anak buah Hercules) bawa parang panjang. Seram liatnya," ujarnya saat ditemui Suara.com, Kamis (22/11/2018).
Lebih lanjut, para komplotan itu kerap menyasar para penyewa gudang setiap bulan. Dalam kawasan PT Nila Alam tersebut, terdapat 7 gudang yang digunakan beberapa perusahaan berbeda.
Mereka mendatangi tiap gudang untuk minta jatah uang keamanan. Jika tidak diberikan uang keamanan, gudang tersebut terancam tidak bisa beroperasi.
"Mereka datang pernah sampai marah-marah. Pokoknya kata mereka 'segala operasional sebelum ada koordinasi dengan saya tak boleh ada operasional' Dia menghitung setiap pintu (tiap gudang), " jelasnya.
Namun, Jamal tidak tahu pasti berapa jumlah yang diberikan penyewa gudang kepada anak buah Hercules tiap bulan. Namun diperkirakan dalam jumlah yang lumayan besar.
Pada hari yang sama, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menjelaskan, dalam melancarkan aksinya, Hercules Cs diduga sering melakukan pungutan uang kepada pekerja PT yang akan masuk ke wilayah kekuasaannya.
"(Pungutan) minimal Rp 500 ribu," sebut Argo.
Baca Juga: Penembakan Misterius, Anggota PPS Pemilu 2019 di Sampang Tewas
Menurut Argo, sebelum Hercules ditangkap pada hari Rabu (21/11), polisi telah melakukan pemeriksaan terhadap warga yang pernah jadi korban pemerasan dan saksi mata.
Dalam kasus ini Hercules dikenakan Pasal 170 terkait perusakan terhadap barang ataupun orang dan Pasal 335 KUHP perbuatan yang tidak menyenangkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai