Suara.com - Satreskrim Polresta Kediri tengah meminta keterangan Ali Mukshon (36), pelaku pembunuhan sadis terhadap Baidowi (40) bapak tiga anak asal Dusun Geneng, Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Ali Mukshon menyerahkan diri ke Polsek Banyakan sesaat setelah melancarkan aksinya, Kamis (22/11/2018) malam.
Dalam keterangan ke hadapan penyidik, Ali mengakui terbakar api cemburu. Pasalnya, sang istri disukai oleh korban.
Bahkan, pelaku curiga keduanya telah berselingkuh karena pern Akhirnya dia menyusun siasat untuk menjebak korban.
Pria asal Dusun Semen, Desa Datengan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri itu menghubungi korban menggunakan nomor telepon milik istrinya.
Pelaku mengajak korban bertemu di belakang rumahnya di Dusun Nglaban, Desa Maron, Kecamatan Banyakan (TKP pembunuhan).
Karena ajakan tersebut melalui nomor HP istri pelaku, korban tidak menaruh curiga. Akhirnya, selepas magrib korban menuju ke lokasi menggunakan sepeda motor.
Saat korban datang di bawah rerimbunan bambu, langsung diserang oleh pelaku yang sudah menunggu.
Bapak tiga anak itu dibacok menggunakan sebilah sabit berkali-kali hingga akhirnya tewas. Dari hasil autopsi, terdapat beberapa luka di tubuh korban. Di antaranya, di lengan kiri, dada sebelah kanan, betis kiri, dan tumit.
Baca Juga: Menangi Derby Indonesia, Chico Tembus Semifinal Syed Modi 2018
Seusai menjalani outopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri, jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Berdasarkan informasi yang kami dapati di lapangan, pelaku cemburu, karena istrinya diselingkuhi. Pelaku mengirimkan pesan SMS kepada korban menggunakan nomor HP istrinya. Setelah itu, pelaku berbuat seperti itu pada korban," jelas Kasat Reskrim Polresta Kediri Ajun Komisaris Kamsudi seperti dilaporkan Beritajatim.com.
Sebelumnya, warga Dusun Ngembak, Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri geger. Penyebabnya, ada seorang pria yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di bawah rerimbunan pohon bambu.
Identitas korban dikenali bernama Baedowi (40) warga Desa Nglaban, Kecamatan Banyakan. Korban tewas akibat pembunuhan yang dilakukan oleh AL, warga setempat.
Menurut Rokani, kakaknya korban, saat ditemukan, jenazah adiknya penuh luka.
"Warga yang melihat langsung di TKP melihat ada beberapa luka di tubuhnya," kata Rokani di Rumah Sakit Bhayangkara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor