Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku prihatin atas kasus penembakan yang menewaskan warga bernama Subaidi karena berbeda pandangan politik.
Subaidi, anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Sampang, Jawa Timur, tewas ditembak dengan temannya, Idris, setelah beradu komentar di Facebook soal Pilpres 2019.
Menurutnya, merupakan sebuah kesalahan besar adanya perbedaan pilihan politik memicu disintegrasi bangsa. Sebelum adanya kasus ini, Jokowi mengklaim terus berpesan agar masyarakat tetap menjaga persatuan meski beda pilihan politik
"Saya sampaikan jangan sampai karena pilihan bupati, pemilihan wali kota, gubernur, presiden, berbeda pilihan, enggak sapa antar tetangga, antar desa, antar majlis taklim, itu kesalahan besar," ujar Jokowi seusai menghadiri acara di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/11/3018).
Jokowi menerangkan, beda pilihan politik yang berujung tidak saling sapa antara tetangga, saudara, saja sudah salah. Apalagi, kata dia, sampai menewaskan orang. Buntut tewasnya Subaidi karena beda pandangan politik pun membuat Jokowi geram.
"Saya sampaikan berkali-kali, enggak saling sapa saja enggak benar, apalagi sampai membunuh, ini keliru besar," kata Jokowi.
Terkait hal ini, Jokowi mengaku sudah menginstruksikan seluruh pejabat dan kepala daerah agar mengingatkan warganya supaya mengutamakan persatuan. Sebab, kata dia, masyarakat akan selalu bersentuhan dengan politik saat memasuki pemilihan umum
"Ini tugas pemimpin-pemimpin di daerah dan semuanya untuk mengingatkan bahwa setiap 5 tahun sekali pasti ada pesta demokrasi. Baik pemilihan bupati, gubernur, presiden, ada terus," katanya.
Baca Juga: Siapa Pun Presidennya Harga BBM dan Tarif Listrik Tetap Akan Naik
Berita Terkait
-
Bikin Omzet Istrinya Turun, Agus Tembaki Pedagang Telur Puyuh
-
Anak Dagang Martabak, Jokowi: Jangan Ragukan Saya Sama UMKM
-
Berkat Integrasi Tol, Kunjungan Wisata Diprediksi Meningkat
-
Jakarta - Surabaya Tersambung Tol, Jokowi: Setelah Itu Banyuwangi
-
Jokowi Harapkan Rest Area Tol Tak Dipenuhi Produk Asing
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ribka Tjiptaning PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!