Suara.com - Keluarga korban kecelakaan kapal laut KM Multi Prima I di Perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, yang berasal dari Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengharapkan perpanjangan masa pencarian awak kapal yang hilang.
"Kami minta dan sangat berharap Basarnas bisa memperpanjang waktu pencarian, apalagi sudah ditemukan satu orang dalam kondisi hidup," kata Floretina Waton, isteri nakhoda KM Multi Prima 1 Tarsisius Dusi Atulolong, dalam keterangan tertulis seperti dilansir Antara di Kupang, Selasa (4/12/2018).
Tim Basarnas Mataram sudah melakukan pencarian selama tujuh hingga 30 November 2018 lalu memperpanjang masa pencarian hingga 3 Desember dan selama pencarian menemukan satu awak kapal yang selamat bernama Nahum Naibahas alias Riski di sekitar Pulau Kapoposan.
Florentina yakin ada kemungkinan enam awak kapal yang lain termasuk suaminya masih bisa ditemukan terdampar di suatu pulau, ia sangat berharap petugas pencarian dan pertolongan memperpanjang waktu pencarian tujuh hari lagi.
"Kami semua berharap yang lain segera ditemukan juga, karena ada satu yang selamat sehingga yang lain juga bisa saja terdampar di pulau mana kita tidak tahu," katanya.
Rofinus Kia, adik awak kapal yang bernama Philipus Kopong asal Kabupaten Flores Timur, juga mengharapkan perpanjangan masa pencarian awak KM Multi Prima 1.
Ia mengatakan keluarga korban berencana mendatangi pemilik KM Multi Prima, PT Sunindo Trans Nusa Sejahtera di Surabaya, untuk mendesak perusahaan membantu pencarian korban.
"Rencananya hari ini keluarga juga mau ke kantor perusahaan kapal. Kita harus memperpanjang pencarian," ujarnya.
Ia berharap perusahaan pemilik kapal memberikan dukungan biaya operasional kepada Basarnas untuk memperpanjang masa pencarian sampai awak-awak kapalnya ditemukan.
Baca Juga: Dering Telepon Gelap Sebelum Pembunuhan Puluhan Pekerja Trans Papua
KM Multi Prima 1 tenggelam pada Sabtu 24 November 2018 di wilayah utara perairan Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Saat ini masih ada enam awak kapal itu yang belum ditemukan, yakni Syamsul Syahdan (38), Tarsisius D Atulolong (35), Pande (67), Sutrisno (57), Sonny Kansil, (41), dan Philipus Kopong (43).
Berita Terkait
-
Keluarga Korban KM Multi Prima 1 Minta Basarnas Perpanjang Waktu Pencarian
-
Basarnas Sebut KM Gerbang Samudra I Terbakar dan Hanyut di Utara Madura
-
Mengapung di Lautan, ABK Kapal Multi Prima I Diselamatkan Kapal Portugal
-
Satu ABK Kapal Multi Prima I Ditemukan Selamat
-
SAR Mataram Perluas Pencarian ABK Kapal Multi Prima I
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi