Suara.com - Salah seorang Tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Saharuddin (52) menceritakan pengalaman buruknya saat menjadi tahanan kasus narkoba hingga diusir pemerintah Malaysia setelah bekerja di Negeri Jiran itu selama 23 tahun
Seperti diberitakan Antara pada Sabtu (8/12/2018), awal mulanya Saharuddin menjadi budak narkoba itu setelah berkenalan dengan seorang warga negara Filipina. Setelah berteman, pria Sulawesi Selatan itu dibujuk agar mau mengonsumi narkoba jenis sabu-sabu.
Alasan awal Saharuddin mau memakai sabu-sabu karena dianggap bisa memberikan efek prima agar lebih bersemangat saat berkerja.
Lama kelamaan, temannya yang bertempat tinggal di Lahad Datu Negeri Sabah itu datang dengan membawa sabu-sabu untuk dikonsumsi bersama-sama puluhan temannya. Namun, apesnya, Sahruddin tertangkap aparat kepolisian Malaysia.
Penangkapan itu terjadi kala Saharuddin sedang berjalan-jalan ke tempat perjudian Pasar Brumas di perkampungan milik Sabah Sofwood. Saat itu, pria tiga anak ini usia berpesta sabu bersama sembilan rekannya.
Saharuddin pun mengaku, saat pertama kali masuk ke Malaysia pada tahun 1995 menggunakan paspor. Karena tak mau memperpanjang, paspor miliknya akhirnya hilang.
Dalam persidangan kasus kepemilian narkoba, Mahkamah Tawau membebaskan tiga pelaku sehingga yang dijebloskan ke penjara hanya tujuh orang termasuk Saharuddin.
Saharuddin pun baru menyadari perbuatannya setelah menjalani masa penahanan selama empat bulan di Tawau, Malaysia.
Lebih lanjut, Saharuddin bercerita saat ditangkap, istri dan tiga anaknya sedang pulang ke kampung halamannya. Oleh karena itu, dia meminta, dirinya dipulangkan ke kampung halamannya dan belum berpikir kembali ke Malaysia lagi.
Baca Juga: Kasus Ribuan e-KTP Tercecer di Jalan Diambil Alih Polres Jakarta Timur
"Saya mau pulang ke kampung dulu. Waktu saya ditangkap istri dan anak lagi cuti pulang kampung," beber dia.
Berita Terkait
-
Asyik Nyabu di Pinggir Jalan, Sopir Fortuner Dibekuk Polisi
-
Bersekongkol, Bripka Usuf Ajak Guru SMA Jualan Sabu
-
Ikut Gaya Hidup Teman, Anak Ketua DRPD Klungkung Bali Jadi Pecandu
-
Disebut sebagai Pemasok Narkoba Richard Muljadi, Ini Klarifikasi Mike Lewis
-
Jadi Informan Polisi, Warga Tangerang Bisa Dapat Motor Gratis
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!