Suara.com - Berkaca dari kekalahan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 lalu, menjadi salah satu alasan bagi Prabowo Subianto memindahkan fokus pemenangan dari Jakarta ke Jawa Tengah. Bermodal kampanye door to door, kubu Prabowo-Sandiaga optimis bisa meraup untung di wilayah yang menjadi basis suara PDIP tersebut.
Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Habiburokhman menjelaskan, dalam Pilpres 2014 silam, Prabowo harus kalah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di wilayah Jateng dengan selisih suara hingga 6 juta pemilih. Meskipun begitu, dirinya yakin dalam sisa masa kampanye kini, pihaknya masih bisa menaikkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga melihat tren positif di Pilkada Jateng 2018 lalu.
"Ketika kita diunderestimate ada yang dapet 7 persen dan lain sebagainya ternyata cukup signifikan waktu Pilgub Jateng. Sehingga masih banyak yang bisa kita garap di sana," kata Habiburokhman di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).
Habiburokhman mengakui, dana kampanye Prabowo-Sandiaga tidaklah besar. Oleh karenanya, upaya yang dilakukan pihaknya ialah dengan cara door to door. Memanfaatkan Pemilu 2019 yang dilakukan secara serentak, pihaknya mengerahkan para calon anggota legislatif (caleg) untuk turun langsung ke masyarakat dari pintu ke pintu sekaligus mengkampanyekan Prabowo-Sandiaga.
"Kita benar-benar ketuk pintu, door to door, jadi satu caleg, dia 30 kecamatan mayoritas kelurahan. Di tiap RW harus turun, memperkenalkan pak Prabowo sekaligus," bebernya.
Pemindahkan fokus posko pemenangan itu sebenarnya merupakan pemikiran dari hasil survei internal maupun eksternal. Melihat masa kampanye yang mulai mendekati akhir, Habiburokhman menegaskan kalau BPN Prabowo-Sandiaga sebaiknya memindahkan konsentrasi dari Ibu Kota Jakarta ke Jawa Tengah.
"Makanya kami pikir akan cepat mengejar Jawa Tengah kalau kita pindah. Sebenarnya bukan pindah, di Jateng akan tetap ada posko pemenangan tapi akan lebih konsentrasi di Jateng," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Posko Prabowo Pindah ke Jateng, PDIP: Biar Sandi Paham Cara Hormati Makam
-
Biasa di Panggung, Begini Gaya Krisdayanti saat Kampanye Caleg di Desa
-
Taklukkan PDIP di Jateng, Kubu Prabowo Andalkan Putri Bung Karno
-
Prabowo Sindir Soal Utang, Menko Darmin Bela Jokowi
-
Sandiaga Janji Tak Mengutang, PDIP: Buat OK OCE Ditinggal, Tak Diurus
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN